Begini Awal Mula La Nyalla Dimintai Mahar Politik

La Nyalla Mattalitti.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA – Bendahara Pemenangan La Nyalla Mattaliti, Tubagus Danil Hidayat, mengungkapkan awal mula pihaknya dimintai mahar politik yang jumlahnya fantastis oleh pihak Gerindra, untuk pencalonan La Nyalla dalam bursa Gubernur Jawa Timur 2018.

DPD Minta Pemerintah Ambil Langkah Nyata Agar Ekonomi Tak Terpuruk

Menurut dia, La Nyalla maju Pilkada Jawa Timur 2018 bukan tiba-tiba, melainkan sudah melakukan persiapan sejak setahun sebelumnya. Pihaknya sudah menyiapkan segalanya, mulai dari materi sampai mental.

“Awalnya mau maju secara independen, tapi karena kader Gerindra, kenapa tidak maju dengan partai? Karena independen sulit. Walaupun sudah siap (independen), tapi ada masukan-masukan dari partai politik,” ucapnya saat hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club bertajuk 'Mahar Politik: La Nyalla Vs Prabowo', Selasa malam, 16 Januari 2018.

Jika Kadin Ngotot Gelar Munas di Kendari, LaNyalla: Bisa Kena Pidana

La Nyalla lantas bertemu dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, diantar oleh pengurus DPP. Saat itu pihak La Nyalla meminta izin memasang baliho bergambar La Nyalla dan Prabowo.

“Karena diizinkan, semangat (La Nyalla) sebagai gubernur jadi semakin naik. Seluruh Jawa Timur kita pasang foto. Lalu mulai muncul oknum-oknum pengurus DPP Gerindra satu-satu. (Mereka bilang) ‘saya bisa membantu mendapatkan rekomendasi’,” jelas Danil.

COVID-19 Melonjak, 10 Asosiasi Minta Munas Kadin di Kendari Dibatalkan

Saat itu, ia mengatakan, Prabowo belum menyetujui La Nyalla sebagai Calon Gubernur Jawa Timur. Ia hanya menyatakan menyetujui pasang gambar. “Karena kan harus mendapat koalisi partai dulu. Jadi yang diminta koalisi partai,” kata dia.

Setelah itu ada pengurus-pengurus DPP yang datang ke Jawa Timur minta difasilitasi pesawat kelas bisnis dan saat pulang minta uang Rp100-300 juta. 

“Ada juga minta survei, sekali survei Rp300 juta. Surveinya enggak pernah ada hasilnya. Tapi ini survei independen. Bahasanya seperti itu,” ujarnya menjelaskan.

Tak berhenti di situ, Danil justru disuruh siapkan cek sebesar Rp70 miliar oleh pengurus DPP dari Jakarta saat bertemu.

“Minta cek Rp70 miliar untuk dana saksi. Diserahkan sebelum rekomendasi,” ucapnya.

Akhirnya, sebagai bendahara ia memberikan cek kosong. Menurut dia, pihaknya akan mencairkan cek tersebut pada 27 April 2018 mendatang.

“Karena persiapan, kalau memang kita direkomendasi dan mendapatkan mandat La Nyalla maju. Dari situ cek itu kosong. Memang dikosongkan, kan mau dicairkan nanti. Kalau sekarang kan kampanyenya belum, untuk apa dana saksi di depan?” katanya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya