Cerita Wiranto Naik Pohon Demi Lihat Presiden

Menko Polhukam Wiranto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA - Ketua Dewan Pembina Partai Hanura yang juga Dewan Pembina Paguyuban Jawa Tengah, Wiranto, meminta kelompok itu untuk terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. Terutama pada Pemilu Presiden 2019 nanti.

PDIP: Berbicara Pancasila, Harus Ubah Mentalitas Terjajah

"Sudah, sama-sama dukung wong Solo (Jokowi), wong Jawa Tengah," kata Wiranto, saat membuka Raker Paguyuban Jateng 2018 di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2019.

Wiranto menceritakan alasan sederhana kenapa harus mendukung Jokowi lagi. Yakni, kepemimpinan harus bersinambung. Maka, menurutnya selayaknya Jokowi diberi kesempatan lagi untuk lima tahun ke depan memimpin Indonesia.

Ke Kampus, Hasto Ingatkan Pesan Bung Karno Soal City of Intellect

"Karena memang pembangunan perlu kesinambungan. Saya bisa bicara begini karena saya pernah ngawal empat presiden," kata Wiranto.

Ia kemudian menceritakan pengalamannya saat masih kecil di Jawa Tengah. Saat itu, ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Di Loji Gandrung, Presiden Soekarno atau Bung Karno, ingin berpidato.

PDIP Dukung Pengusulan Dokter Soeharto Menjadi Pahlawan Nasional

Massa berkumpul dan penuh. Ia tidak bisa melihat dari dekat. Maka, sebuah pohon cemara ia panjat hanya untuk melihat sosok sang proklamator itu.

"Saya naik cemara, karena mau lihat Bung Karno. Lihat presiden angel (susah) bener. Dan bukan saya sendiri yang naik, banyak. Saya masih ingat," kenang Wiranto.

Takdir kemudian berpihak padanya. Di era Presiden Soeharto, Wiranto empat tahun menjabat sebagai ajudan. Begitu juga saat Presiden Habibie, Gus Dur hingga Megawati, Wiranto mengatakan berada dalam lingkaran pemerintah.

Setelah sempat vakum, ia kembali masuk pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai Menkopolhukam. Bahkan mendampingi langsung Presiden turun ke rakyatnya.

"Bahkan bisa selfie (dengan Presiden Jokowi)," katanya.

Wiranto mengaku melihat langsung bagaimana kerja Jokowi sehingga layak didukung lagi. Rapat kabinet bisa tiga kali seminggu. Tapi sebelumnya, hanya hitungan jari dalam sebulan.

Rapat itu dimaksudkan, jelas Wiranto, agar Presiden paham kondisi masyarakat secara lebih cepat. Selain juga turun langsung ke masyarakat, dan mengecek proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah.

"Saat dampingi Pak Jokowi, beliau orang baik, rencana baik, niat baik, oleh karena itu kita harus dukung orang baik," kata Wiranto.

Seperti pembangunan Indonesia, yang mulai dari pinggir. Wiranto mengatakan, yang sering terjadi adalah membangun di tempat ramai. Sementara di timur Indonesia, di daerah perbatasan dan terluar, jarang tersentuh pembangunan.

"Bangun dari pinggiran itu konsep yang betul," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya