Ida Fauziyah: Pemimpin Jateng Harus 'Ganti Anyar'

Sudirman Said (kiri) dan Ida Fauziyah.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Calon wakil gubernur Jawa Tengah, Ida Fauziyah, terus memetakan strategi untuk memenangi Pilgub Jateng 2018. Salah satu persoalan yang disorot politisi yang berpasangan dengan calon gubernur Sudirman Said itu adalah kemiskinan.

Heru Budi Ungguli Ridwan Kamil dan Gibran jika Diusung Jadi Cagub DKI, Menurut Survei NSN

"Persoalan mendasar di Jawa Tengah adalah keadilan sosial, yang melahirkan kemiskinan," kata Ida usai pembekalan seluruh pengurus majelis desa di Markas Tim Perjuangan Merah Putih Jalan Pamularsih Semarang, Minggu 21 Januari 2018.

Ida menuturkan, berdasarkan data terakhir, tingkat kemiskinan di Jawa Tengah pada akhir 2017 mencapai 13,58 persen atau 4.577 jiwa. Dari total 35 kabupaten/kota di Jateng, 15 daerah di antaranya bahkan masuk dalam zona merah daerah miskin.

Dijagokan Golkar Solo Jadi Cagub Jateng, Begini Respons Gibran

Atas persoalan itu, Ida mengaku akan menggenjot berbagai program pembangunan dengan tagline Mbangun Jateng Mukti Bareng. "Tapi untuk mewujudkan itu pemimpinnya harus ganyar atau ganti anyar (ganti yang baru)," kata anggota DPR empat periode itu.

Salah satu program yang kini dirintis pasangan Sudirman-Ida adalah pembentukan relawan dimulai dari desa, yakni majelis desa. Relawan tingkat desa  maupun kelurahan ini dimaksudkan untuk membuka komunikasi dan diskusi antara relawan dengan warga.

Usung Gibran di Pilkada Jateng 2024, Golkar Solo: Kemampuan Beliau Luar Biasa

"Majelis desa yang akan melakukan pengawalan, yang gerakannya sampai tingkat RT," ujar calon yang diusung Gerindra, PKS, PAN dan PKB itu.

Relawan Santri

Gerakan besar pemenangan untuk Pilgub Jateng tak hanya dilakukan pasangan Sudirman Said- Ida Fauziyah. Calon Wakil Gubernur yang berpasangan dengan petahana Ganjar Pranowo juga banyak didukung elemen masyarakat. Salah satunya para santri alumni Pondok Pesantren Al Anwar Sarang Rembang.

Para alumni santri ayahanda Gus Yasin ini membentuk tim pemenangan bernama Santri Gayeng dan telah membentuk kepengurusan di seluruh kabupaten kota.

Ketua Pelaksana Harian Santri Gayeng MA Haidar Buchori mengatakan selama ini alumni Sarang telah terwadahi dalam Himpunan Alumni Al-Anwar Sarang (HIMMA). Namun khusus untuk pemenangan Ganjar-Yasin membentuk struktur baru bernama Santri Gayeng.

“Tanggal 15 Januari kemarin sudah kami bentuk dan tunjuk koordinator tiap kabupaten, hari ini lanjut pembentukan struktur kecamatan,” katanya.

Haidar optimis dengan gerakan santri akan mampu memenangkan Ganjar-Yasin ke kursi gubernur dan wakil gubernur Jateng. Untuk alumni Sarang saja saat ini sudah ada sekitar 50 ribu santri. Mereka tersebar di seluruh pelosok Jateng. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya