Tuan Rumah Piala Dunia 2014, Brasil Merana

Pemain timnas Brasil, Ronaldinho (kanan) bersama Neymar
Sumber :
  • REUTERS/Tomas Bravo

VIVAbola - Timnas Brasil kembali harus menelan hasil mengecewakan. Selecao nyaris dipermalukan Rusia di laga persahabatan yang digelar di markas Chelsea, Stamford Bridge, Senin 25 Maret kemarin. Beruntung, Brasil mampu mencetak gol penyeimbang di penghujung laga setelah sempat tertinggal di menit 73 oleh gol Viktor Fayzulin.

Fred menyelamatkan Tim Samba dari kekalahan lewat golnya dimenit ke-90. Mantan striker Olympique Lyon itu memanfaatkan umpan tarik Marcelo. Hasil buruk ini menjadi sinyal bahaya bagi ambisi Brasil yang berstatus tuan rumah untuk meraih gelar juara keenam di Piala Dunia 2014.

Pasalnya, ini adalah hasil imbang kedua beruntun yang diraih Brasil. Sebelumnya, tuan rumah Piala Dunia 2014 itu ditahan imbang 2-2 oleh Italia. Brasil bahkan harus takluk 1-2 dari Inggris pada 7 Februari lalu.

Dengan demikian, Brasil belum pernah menang sejak Luiz Felipe Scolari kembali menangani timnas Brasil. Pelatih berusia 64 tahun itu diangkat CBF (Asosiasi Sepakbola Brasil) sebagai pelatih kepala timnas Brasil pada 28 November 2012 lalu, menggantikan Mano Menezes.

Kenyataan ini tak pelak membuat sejumlah pihak menilai Brasil tidak siap untuk berlaga di kerasnya turnamen bergengsi sebesar Piala Dunia. Mantan pemain tim nasional Brasil, Carlos Alberto Torres mengatakan Brasil belum siap menjadi juara dunia di kampung halaman mereka sendiri.

Torres mengemukakan banyak pemain muda yang ada di skuad Selecao kini belum mempunyai mental juara. "Mereka yang sudah pernah bermain di Piala Dunia tahu jika pengalaman sangat dibutuhkan untuk menjadi juara. Saya tidak ingat kapan kami bermain bagus dalam 3 tahun terakhir," katanya.

Sementara itu, Scolari memiliki pandangan berbeda. Mantan pelatih Chelsea itu menilai Brasil saat ini tetap masih diperkuat para peman terbaik. Hanya saja dia mengakui jika status tuan rumah menjadi kerugian tersendiri bagi Brasil.

"Kami memiliki banyak pemain berkualitas. Yang hilang dari kami hanyalah kesempatan untuk bermain melawan tim kuat di ajang kualifikasi. Padahal, itu penting untuk melihat reaksi para pemain dalam sebuah kompetisi," katanya.

Persiapan Buruk Sebagai Tuan Rumah
Rangkaian hasil buruk yang dipetik Neymar dan kawan-kawan semakin bertambah dengan molornya persiapan Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia. Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) bahkan sudah menyampaikan kekecewaannya dengan persiapan buruk Brasil.

Beberapa stadion yang akan dipakai sebagai venue Piala Dunia 2014 belum siap. FIFA pun dengan tegas memberi peringatan kepada Negeri Samba itu agar dapat merampungkan persiapan tepat waktu. Apalagi, PD 2014 tinggal 500 hari lagi.

FIFA sebelumnya telah dua kali memberikan izin kepada panitia penyelenggara untuk memundurkan tenggat waktu kesiapan 6 stadion yang akan dipakai di Piala Konfederasi 2013. Event ini memang biasanya digunakan sebagai pemanasan Piala Dunia di tahun berikutnya.

Tapi kini, FIFA tak ingin memberi kelonggaran lagi. Tenggat waktu terakhir tak bisa ditawar lagi yakni sampai 15 April 2013. Terutama untuk 6 stadion yang akan dipakai di Piala Konfederasi. “Tak boleh ada lagi penundaan. Semua stadion harus siap pada waktunya,” kata Sekjen FIFA, Jerome Valcke.

Meski telah mendapatkan peringatan, tampaknya stadion terbesar, Maracana yang akan dipakai untuk menggelar final Piala Konfederasi dan Piala Dunia 2014 takkan mampu memenuhi tenggat FIFA. Karena menurut pemerintah negara bagian Rio, stadion itu takkan siap dipakai sampai akhir Mei 2013.

Penyebab molornya pembangunan akibat hujan deras yang mengguyur kota Rio de Jeneiro, Brasil pada awal Maret lalu, sehingga berakibat fatal terhadap pembangunan stadion Maracana. Stadion terbesar di Brasil itu sempat terendam banjir yang membuat proyek pembangunan terpaksa ditunda.

Ternyata bukan cuma stadion yang masih menjadi masalah di Brasil. Pembangunan beberapa hotel dan bandar udara untuk menerima kedatangan lebih dari setengah juta fans sepakbola masih terbengkalai.

Federasi Sepakbola Brasil (CBF) juga ikut khawatir dengan keamanan negaranya jelang Piala Dunia 2014 yang bergulir mulai Juni tahun depan. Rasa tidak aman itu kembali muncul setelah beberapa insiden buruk yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan.

Terjadi kerusuhan di Porto Alegre yang membuat lima suporter dilarikan ke rumah sakit. Sebelumnya, terjadi kebakaran di sebuah klub malam Santa Maria yang menewaskan 231 korban jiwa.

"Itu adalah peringatan jelang Piala Konfederasi (Juni 2013) dan Piala Dunia. Kami harus bertindak, terutama dari sisi keamanan. Selain membahayakan nyawa seseorang di stadion, insden ini bisa membuat orang-orang tidak ingin menonton bola. Kami tidak ingin hal itu terjadi," tambahnya.

Uulang Sukses Piala Dunia 2002
Banyak pihak boleh mencibir jika situasi buruk Brasil saat ini membuat mereka dipandang sebelah mata. Namun, menilik pada sukses Tim Samba di Piala Dunia 2002, rangkaian hasil buruk saat ini bisa menjadi momentum kebangkitan saat perhelatan Piala Dunia nanti.

Seperti diketahui, Brasil terseok-seok saat melakoni kualifikasi Piala Dunia 2002 zona Amerika Selatan. Pelatihnya, saat itu sama, Scolari. Brasil bahkan saat itu nyaris tidak bisa berpartisipasi di Piala Dunia 2002 karena gagal bersaing dengan Uruguay dan Kolombia. 

Namun, di laga-laga terakhir kualifikasi, Brasil mampu bangkit dan meraih sejumlah kemenangan. Hasilnya, Brasil lolos ke Piala Dunia 2002 setelah menduduki posisi 3 klasemen kualifikasi zona Amerika Selatan melampaui poin Uruguay dan Kolombia.

Memulai babak penyisihan di grup C, Brasil kembali sempat tampil tidak meyakinkan setelah hanya menang tipis atas Turki 2-1 di laga perdana. Namun, lambat laun Brasil mulai menunjukkan jati dirinya sebagai salah satu tim terbaik di dunia.

Brasil menggasak China dengan skor 4-0 dan menghajar Kosta Rika 5-2 di dua laga penyisihan lainnya. Dua kemenangan ini menghantarkan Brasil melaju ke babak 16 besar setelah menjadi juara Grup C. Di babak 16 besar, sukses Brasil berlanjut dengan menekuk Belgia 2-0.

Brasil harus menghadapi lawan kuat, Inggris di babak perempat final. Namun, dengan performa gemilang bintang saat itu, Ronaldinho, Brasil bisa mengalahkan Inggris 2-1. Brasil pun melaju ke babak final setelah mengalahkan Turki 1-0 di babak semifinal.

Ledakan Terjadi di Lintasan Balap Sepeda Olimpiade 2016

Di babak final, Brasil mampu mengandaskan perlawanan Jerman dengan mencetak dua gol tanpa balas hasil sumbangan Ronaldo. Tim Samba juga mengirim Ronaldo sebagai top scorer dengan koleksi 8 gol.

Dan bintang Brasil saat ini, Neymar berharap sukses tersebut bisa terulang pada Piala Dunia 2014 nanti sebagai tuan rumah.

"Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014, kami memang berada di bawah tekanan untuk selalu tampil bagus. Tapi mungkin segalanya akan berubah karena fans akan membantu kami meraih gelar juara," ujar Neymar seperti dilansir Supersport.

Pele Batal Nyalakan Obor Olimpiade 2016

Baca juga:

VIDEO: Spanyol Jinakkan Prancis

Brasil Vs Afsel, Ini Bintang yang Bakal Curi Perhatian

Ular Berbisa Serbu Pertandingan di India

Balotelli Kembali Jadi Pahlawan Italia

Belanda Lanjutkan Sapu Bersih Kemenangan

Mantan Istri Pemain Belanda Tampil "Panas"

Inggris Tak Bisa Kalahkan Montenegro

Pelatih Pelita Bandung Raya Dipukuli 2 Asistennya

PSSI Janji Segera Lunasi Gaji Nil Maizar

Jokowi Targetkan Persija Juara ISL

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya