Analisis Pertandingan

Belanda Vs Kosta Rika, Si Kaya Lawan Si Miskin

Para pemain Belanda rayakan gol ke gawang Meksiko
Sumber :
  • REUTERS/Marcelo Del Pozo
VIVAbola - Belanda akan menghadapi Kosta Rika di babak perempat final Piala Dunia, Minggu 6 Juli 2014 dini hari WIB, di Arena Fonte Nova, Salvador. Di laga ini, Belanda lebih diunggulkan ketimbang Kosta Rika.
Lewat Drama Lima Gol, Prancis Permalukan Belanda

Belanda mengusung misi balas dendam atas kegagalan mereka di Piala Dunia 2010, Afrika Selatan. Sukses menembus partai final, Belanda kala itu gagal mewujudkan mimpi mereka meraih trofi Piala Dunia pertama. De Oranje harus mengakui keunggulan Spanyol dengan skor 0-1.
Joe Hart Cedera, Inggris Panggil Kiper Tim Kasta 2

Pelatih Louis van Gaal sampai rela mengubah gaya permainan Belanda demi meraih target juara. Van Gaal meninggalkan gaya bermain menyerang ala Total Football yang bertumpu pada formasi 4-3-3. 
Manajer Southampton Tolak Tawaran Jadi Pelatih Belanda

Di Piala Dunia 2014, pelatih 62 tahun itu justru menerapkan gaya bermain pragmatis di dalam timnya. Ada dua formasi yang menjadi andalan Van Gaal di Piala Dunia kali ini. Formasi tersebut adalah 5-3-2 dan 4-4-2.

Keputusan ini sempat mengundang kontroversi di Negeri Kincir Angin. Banyak pelatih yang mengkritik kebijakan Van Gaal. Salah satunya adalah pelatih Ajax Amsterdam, Frank de Boer. Bahkan, menurut Frank, Van Gaal sudah menghilangkan jiwa sepakbola Belanda.

Namun, dengan sistem ini, Belanda menjadi salah satu tim paling produktif di turnamen empat tahunan ini. Mereka sudah mengoleksi 12 gol dan baru kemasukan 4 kali sejak penyisihan grup. Selain itu, Belanda tidak pernah menelan kekalahan hingga sekarang.

Menghadapi Kosta Rika, Belanda kemungkinan besar akan kembali menggunakan pola 4-4-2, sama dengan yang mereka terapkan saat melawan Meksiko. Mengapa demikian?

Tidak mungkin bagi Belanda untuk menunggu dan melakukan serangan balik saat menghadapi Kosta Rika. Los Ticos merupakan tim yang mengusung gaya main defensif.

Pelatih Jose Luis Pinto mengandalkan pola 5-3-2 atau 5-4-1 dalam setiap pertandingan. Dengan kondisi seperti ini, Belanda dituntut untuk bermain agresif agar bisa mencetak gol sebanyak-banyaknya.

Mengenai susunan pemain, Van Gaal memiliki banyak variasi untuk Piala Dunia 2014. Dia kerap menurunkan susunan tim yang berbeda di setiap pertandingan.

Hanya beberapa pemain saja yang sudah hampir dipastikan akan menjadi starter. Di antaranya adalah Jesper Cilessen, Ron Vlaar, Nigel de Jong, Wesley Sneijder, Arjen Robben, dan Robin van Persie. Sementara itu, untuk posisi lainnya, Van Gaal masih sering melakukan rotasi.

Yang menjadi pekerjaan rumah bagi Van Gaal saat ini adalah menemukan pengganti dari Nigel De Jong. Ya, De Jong dipastikan sudah tidak bisa digunakan Belanda hingga akhir Piala Dunia.

Pemain AC Milan itu mengalami cedera yang cukup parah. Kondisi ini cukup merugikan bagi Belanda. De Jong merupakan andalan Van Gaal untuk menjadi perusak irama permainan lawan di lini tengah.

Belanda sebenarnya masih memiliki Jonathan de Guzman. Namun, pemain ini tipe permainannya lebih halus ketimbang De Jong. 

Kosta Rika Ingin Lanjutkan Keajaiban

Luar Biasa! Mungkin itu ungkapan yang cocok untuk Kosta Rika. Tim ini tidak diberkahi dengan pemain-pemain kelas satu.

Pemain andalan Kosta Rika adalah Bryan Ruiz dan Joel Campbell. Keduanya sama-sama bermain di Liga Inggris. Ruiz adalah pemain Fulham yang sempat dipinjamkan ke PSV Eindhoven. Sementara itu, Campbell merupakan salah satu penggawa muda Arsenal.

Keduanya menjadi motor permainan dari Kosta Rika sejak penyisihan grup. Di sektor pertahanan ada nama Giancarlo Gonzales dan kiper Keylor Navas.

Bek tengah yang bermain untuk Columbus Crew ini punya peran sentral di jantung pertahanan Kosta Rika. Gonzales adalah pemimpin di lini belakang Kosta Rika.

Dia juga merupakan tipikal bek yang cerdas dan tangguh. Gonzales diberkahi kemampuan untuk membaca alur permainan dan arah serangan lawan. 

Untuk Navas, penampilannya di Piala Dunia 2014 ini sangat luar biasa. Dia sukses menjadi pahlawan bagi timnya saat berhadapan dengan Yunani. Tepisan Navas saat drama adu penalti di laga itu mengantarkan Kosta Rika melangkah ke perempat final.

Sayang, di laga melawan Belanda, kehadiran Navas di bawah mistar gawang masih diragukan. Dia mengalami cedera bahu.

Kosta Rika juga dipastikan tidak bisa menggunakan salah satu pemain belakang andalannya, Oscar Duarte. Pemain ini harus menjalani akumulasi kartu karena diusir wasit di laga kontra Yunani.

Jika diibaratkan, laga Belanda versus Kosta Rika adalah duel antara Si Kaya melawan Si Miskin. Wajar saja jika Belanda mampu menang mudah di laga nanti.

Mereka punya barisan pemain yang kualitasnya sudah teruji. Namun, akan menjadi sangat tidak wajar kalau Kosta Rika, yang kualitas pemainnya pas-pasan, sukses menghantam Belanda dan melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2014. (art)

Baca berita menarik lainnya dengan mengklik tautan ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya