- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAbola - Rapat Joint Committee (JC) yang membahas mengenai timnas Indonesia untuk Piala AFF 2012 menemui jalan buntu. Anggota JC dari masing-masing kubu PSSI sama-sama ngotot pada pendiriannya.
Kubu PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti atau dikenal dengan KPSI diwakili Hinca Panjaitan, Togar Manahan Nero, Joko Driyono, dan Djamal Aziez. Mereka meminta agar timnas ditangani oleh Alfred Riedl, namun ditolak oleh kubu Djohar Arifin Husin yang diwakili oleh Saleh Mukadar, Catur Agusaptono, Widjayanto, dan Todung Mulya Lubis yang menolak dan mempertahankan Nil Maizar sebagai pelatih kepala.
Togar pun mengungkapkan alasan KPSI mengusulkan nama Riedl. Menurutnya, langkah tersebut tak lepas dari kesepakatan Joint Comitte yang berupaya mengangkat peringkat timnas Indonesia di FIFA. Oleh karenanya dibutuhkan pelatih yang berkualitas.
"Dalam pembicaraan selalu tergambar yang memotori kemajuan tim adalah pelatih. Jadi sepak bola sangat tergantung pada pelatih. Kami usulkan Riedl karena track record-nya pada 2010 (lolos ke final Piala AFF)," kata Togar usai rapat, Senin, 22 Oktober 2012.
"Kami mengusulkan Riedl, karena sebelumnya, pelatih selalu bisa diintervensi pengurus. Pelatih tidak punya kewibawaan. Sedangkan Riedl sudah menunjukkan profesionalismenya dengan melarang pengurus melakukan intervensi. Tidak boleh ada pengurus masuk ruang ganti."
"Sedangkan usul dari pihak Djohar Arifin adalah mempertahankan Nil Maizar. Track recordnya baru pelatih Semen Padang. Sementara Riedl dijadikan adviser. Di dunia sepakbola tidak dikenal adviser (penasehat) pelatih kepala," tambah Togar.
Riedl mulai menangani timnas Indonesia Mei 2010. Pencapaian terbaik mantan pelatih Vietnam ini membawa Bambang Pamungkas Cs ke final Piala AFF 2012, Desember 2010. Namun pada Juli 2011, Riedl dipecat oleh pengurus baru PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin. (eh)
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.
