Sumber :
- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVAbola
- Timnas Indonesia U-19 berhasil menang besar pada laga pembuka mereka di Piala AFF U-19 2013. Tapi, permainan "Garuda Muda" dinilai masih belum maksimal.
Indonesia melumat Brunei Darussalam 5-0 pada laga di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa 10 September 2013. Skor besar itu membuat tim asuhan Indra Sjafri menduduki puncak klasemen.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Indonesia melumat Brunei Darussalam 5-0 pada laga di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa 10 September 2013. Skor besar itu membuat tim asuhan Indra Sjafri menduduki puncak klasemen.
Baca Juga :
Rangking FIFA: Posisi Indonesia Makin Merosot
Menanggapi pertandingan tersebut, Indra menegaskan timnya masih belum bisa disebut bagus. Sentuhan akhir masih jadi masalah. Sang pelatih bahkan menilai Indonesia seharusnya menang lebih besar.
"Pada babak pertama kami memang bisa cetak tiga gol. Tapi, permainan anak-anak belum berkembang. Baru di babak kedua, mereka bisa bermain rapi," tutur Indra pada jumpa pers usai laga.
"Seharusnya kami bisa mencetak enam atau tujuh gol lagi karena banyaknya peluang. Tapi, kami tetap mensyukuri hasil ini," lanjutnya.
Brunei sendiri mengakui ketangguhan tim tuan rumah, yang dinilai bermain lebih baik dan terlalu kuat untuk tim berjuluk "Tebuan" tersebut.
"Akibatnya, pemain kami tidak berani memainkan sepakbola khas Brunei," ucap arsitek Brunei, Dayem Haji Ali.
Selain itu, dia juga menyebutkan jika pemainnya terbebani karena animo penonton yang diluar perkiraan. "Para pemain saya tertekan."
"Karena itu, strategi yang saya intruksikan tidak bisa berjalan baik. Bahkan pemain Indonesia selalu bisa menggagalkan serangan yang kami bangun," tutur Dayem.
Pada laga berikutnya, Indonesia akan menghadapi tim yang lebih kuat yaitu Myanmar pada hari Kamis mendatang, 12 September 2013. Sedangkan Brunei akan hadapi Thailand.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menanggapi pertandingan tersebut, Indra menegaskan timnya masih belum bisa disebut bagus. Sentuhan akhir masih jadi masalah. Sang pelatih bahkan menilai Indonesia seharusnya menang lebih besar.
