PSSI: Undangan KLB Bukan Bentuk Perlawanan ke Kemenpora

Kongres Luar Biasa PSSI 2016
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id - Terkait penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB), PSSI sampai saat ini masih tetap akan melangsungkannya di Makassar. Sesuai dengan hasil keputusan Komite Eksekutif (Exco), PSSI akan menggelar KLB di Makassar pada 17 Oktober 2016 mendatang.

Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO

Sikap teguh PSSI tetap menjadikan Makassar sebagai tempat berlangsungnya KLB, tak lepas dari kepatuhan kepada statuta organisasi. Hal ini dijelaskan langsung oleh Sekjen PSSI, Azwan Karim.

Azwan membeberkan penjelasan terkait adanya surat rekomendasi Kemenpora, yang menginginkan kongres dipindahkan ke Yogyakarta.

Hasil Kongres Biasa PSSI, 3 Agustus 2016 lalu, menurutnya, pihak PSSI menampung suara salah satu voters yang ingin kongres digelar di Makassar. Azwan juga tak menampik jika pihak yang ingin kongres berjalan di Makassar, juga berniat mendanai kongres.

Kalahkan Australia, Timnas Indonesia U-23 Didominasi Alumnus PPLP dan SKO Kemenpora

Kemudian, aspirasi tersebut dibawa ke rapat Exco PSSI dan pada akhirnya kesepakatan tercapai untuk Makassar. Tapi, keinginan untuk mendanai kongres dari voters ditolak dalam rapat tersebut dan pembiayaan KLB secara penuh menjadi tanggung jawab PSSI.

"Sesuai dengan aturan organisasi, kalau kita runut ke belakang saat Kongres (Biasa) di Ancol, 3 Agustus (2016) ada permintaan dari voters untuk menggelar KLB di Makassar. Kita tampung keinginan itu dan sesuai aturan kami bawa ke rapat Exco," ujar Azwan kepada wartawan.

Sudah Video Call, Penyerang Label Eropa Bakal Perkuat Timnas Indonesia?

"Perlu diketahui, waktu itu memang yang mengusulkan Makassar sebagai tempat penyelenggaraan ingin juga mendanai kongres. Dalam rapat Exco, hal ini ditolak. Perlu diketahui, seluruh pendanaan kongres akan sepenuhnya didanai oleh PSSI," lanjutnya.

Terkait undangan kongres yang dikeluarkan PSSI kepada voters, menurut Azwan, hal ini merupakan bagian dari penerapan statuta. Sebab, PSSI wajib membuat undangan terakhir, empat pekan menjelang digelarnya KLB.

Azwan juga menegaskan beredarnya surat tersebut bukan berarti  PSSI memberikan perlawanan kepada surat rekomendasi Kemenpora. Menurutnya, PSSI masih akan berkomunikasi secara intens untuk mencapai titik temu antara PSSI dan Kemenpora.

"Terkait surat dari Kemenpora, saya terus berkomunikasi dengan Pak Gatot (Dewa Broto). Saya ingin menjelaskan bahwa surat (undangan) yang kami keluarkan kepada voters, bukan berarti perlawanan kepada rekomendasi Kemenpora," ujar Azwan.

"Jadi, undangan itu merupakan bagian dari penerapan statuta PSSI. Di mana, PSSI harus mengeluarkan undangan terakhir, empat minggu sebelum penyelenggaraan (kongres). Kami untuk sementara beracuan kepada hasil rapat Exco, tapi yang penting kami akan membuka komunikasi lebih dulu kepada Kemenpora. Seperti yang dikatakan tadi, tolong jangan melihat hal ini sebagai bentuk perlawanan kepada rekomendasi Kemenpora," lanjutnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya