Kongres PSSI Pindah: Ada yang Kesal, Ada yang Takut

Kantor PSSI di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A.

VIVA.co.id – Makassar hampir pasti gagal jadi tuan rumah Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI. Sebab, dalam PSSI dan Kemenpora akhirnya sepakat menunjuk Jakarta sebagai tempat alternatif digelarnya kongres.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Terpilihnya Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan kongres, merupakan kesepakatan PSSI dan Kemenpora dalam pertemuan, Rabu 12 Oktober 2016 kemarin. Dengan ini, maka polemik terkait tempat penyelenggaraan kongres sudah menemui titik terang.

Keputusan ini memang disambut baik beberapa klub pemilik suara (voters), dalam kongres nanti. Tapi, rupanya tidak semua klub senang dengan keputusan tersebut.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

PSM Makassar jadi salah satu yang sangat menyayangkan keputusan ini. Lewat Direktur, Sumirlan, manajemen tim berjuluk Juku Eja itu mengutarakan kekecewaannya. Sebagai klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan, PSM sangat menyayangkan tindakan Kemenpora meminta Kongres PSSI dipindah dari Makassar.

Dikatakan Sumirlan, Kemenpora sudah mengintervensi apa yang sebenarnya bukan menjadi prioritas Kemenpora.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

"Saya tidak mengerti kenapa Menpora tidak mengizinkan kongres di Makassar. Apa salah kami orang-orang Makassar ini? Sebenarnya apa alasan Menpora tidak memperbolehkan Makassar jadi tuan rumah kongres?" ujar Sumirlan saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis 13 Oktober 2016.

"Kalau setuju dan tidak setuju, ya kami kan anggota PSSI, jadi harus ikut aturan main PSSI. Tapi yang jelas, ini kan jadi bukti intervensi. Apa mungkin buat federasi lainnya Menpora juga sampai menentukan tempat kongres? Yang jelas kami sangat menyayangkan ini," ujarnya.

Beda hal dengan Sumirlan, Ketua Umum Persiba Balikpapan, Syahril Taher, lebih memilih untuk tidak berkomentar. Syahril rupanya tidak ingin terjebak dalam polemik, yang dianggapnya bisa menghambat proses berjalannya persiapan kongres.

"Saya sebenarnya sudah bosan ikut berkomentar soal sepakbola seperti ini. Saya takut salah kalau ikut berkomentar nanti. Lebih baik kami sementara no comment saja dulu," ucap Syahril.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya