- VIVA.co.id / Radhitya Ardiansyah
VIVA.co.id – Sistem pengamanan ketat diterapkan pihak kepolisian, dalam pelaksanaan Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI. Digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis 10 November 2016, ribuan Polisi berjaga di beberapa titik.
Sejumlah aparat kepolisian ditempatkan di beberapa titik. Mulai dari pintu masuk Taman Impian Jaya Ancol, hingga seputar area hotel tempat berlangsungnya kongres.
Dijelaskan Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol. Awal Chairudin, sistem pengamanan ini melibatkan 1.000 personel Detasemen B Pelopor Sat Brimob Polda Metro Jaya. Beberapa personil tampak dilengkapi persenjataan lengkap.
Selain itu, Awal juga sedikit menjelaskan sistem pengamanan yang dibagi dalam empat ring. Meski tak menjelaskan secara rinci perihal wilayah ring, Awal menegaskan jika persenjataan lengkap adalah bagian dari sistem pengamanan ini.
"Sistem pengamanan dibagi dalam empat ring dan melibatkan 1.000 personel. Saya rasa (aparat bersenjata lengkap) tidak berlebihan. Ini bagian dari sistem pengamanan yang kita terapkan dan sebelumnya lebih dulu dikaji oleh intelejen," ujar Awal kepada wartawan.
"Semuanya dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya berbagai hal. Contoh, beberapa bulan lalu ada truk yang menabrak kerumunan di Prancis. Hal seperti ini yang kami pikirkan. Soal penggunaan persenjataan saya rasa yang penting adalah disiplin pemakaiannya," katanya.
Awal juga mengatakan, pihak kepolisian sudah mengetahui perihal kabar akan digelarnya aksi demonstrasi, yang akan dilakukan oleh suporter Persebaya 1927, Bonek.
"Ya, kami sudah mengetahui itu. Kami juga ikut hadir kemarin dan ada komitmen dari mereka untuk tertib. Sejauh ini niatnya mungkin ada, tapi sampai saat ini juga belum ada konfirmasi. Andai nanti ada komunikasi lanjutan (dengan Bonek), kami akan kirimkan wakil dan berkoordinasi langsung dengan PSSI," ucapnya.
