Direktur Teknik PSSI: Target Indonesia Harus Asia, Bukan AFF

Direktur Teknik PSSI, Danurwindo.
Sumber :
  • Haorrachman | surabayapost

VIVA.co.id – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menunjuk Danurwindo sebagai Direktur Teknik. Nantinya, pria berusia 65 tahun tersebut bertugas membuat program dari jenjang junior hingga senior agar bakat sepakbola Tanah Air lebih bisa dimaksimalkan.

Momen Tegang dan Panik Saat Bus Pawai Timnas U-22 Masuk Terowongan Semanggi

Danurwindo ditunjuk sebagai Dirtek saat PSSI menggelar Kongres Tahunan di Hotel Aryaduta, Bandung, pada Minggu 8 Januari 2017 lalu. Dia mengaku terkejut dengan keputusan itu, namun mantan pelatih tim nasional Indonesia Primavera itu berjanji akan bekerja keras.

"Cara bermain yang bisa bawa kita ke papan tengah Asia harus dimiliki. Karena selama ini sepengetahuan saya, cara bermain di tim senior dan junior sangat berbeda. Padahal, harus menyatu," tegas Danurwindo saat berbicara kepada wartawan.

5 Fakta Marselino Ferdinan, Pemain Timnas yang Lagi Viral

(Baca juga: Gaya Tegas Edy Rahmayadi Jadi Kunci Ketertiban Kongres PSSI)

Program berjenjang dari junior ke senior yang dimaksud yakni kesepahaman dalam menerapkan taktik. Ketika tim junior promosi ke tingkat senior, skema bermain masih akan tetap sama. Yang terpenting Danurwindo menekankan harus dicari yang sesuai dengan karakter Indonesia.

5 Fakta Iwan Bule Trending di Twitter Karena Unggahan Situs PSSI

Baginya, Indonesia harus memiliki cita-cita tinggi. Untuk itu, kini dia tak ingin hanya bicara mengenai peta persaingan di Asia Tenggara, namun mencoba tembus ke persaingan tim-tim elite yang ada di benua Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan.

"Kalau kita hanya mau target di AFF saja, berarti kita akan ketinggalan dari Thailand dan Vietnam. Karena mereka targetnya sudah jauh ke depan, tidak lagi di ASEAN," tutur pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah, itu.

Dalam beberapa waktu ke depan, mantan pemain Arseto Solo tersebut akan mengajak beberapa pelaku sepakbola untuk berdiskusi. Tujuannya adalah mencari masukan dari pihak luar, dan akan dirangkum dalam sebuah kurikulum sepakbola. Dan hasilnya nanti diharapkan bisa dipakai oleh pelatih mana pun di Indonesia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya