- VIVA.co.id/Dhana Kencana
VIVA.co.id - Manajer Timnas Indonesia U-22, Endri Erawan, mengklarifikasi kejadian di mana anak-anak asuhnya kehabisan makanan. Menurut Endri, Timnas U-22 memang terlambat turun untuk makan.
"Kami, tim sepakbola memang terlambat karena baru selesai latihan. Kontingen juga berangkat untuk ikut upacara pembukaan. Jadi, pihak hotel belum menyiapkan makanan kembali," kata Endri.
Baca Juga: Timnas U-22 Kehabisan Makanan di Hotel
Pihak Hotel Royale Chulan pun ikut angkat bicara. Mereka menyatakan tetap bertanggung jawab atas konsumsi dari para pemain Timnas U-22.
Memang, Timnas U-22 akhirnya bisa makan setelah menunggu beberapa saat, makanan mereka pun terbilang kaya gizi. "Tak mungkin kami menelantarkan tamu," terang salah satu petugas hotel.
Sementara itu, Chief de Mission Indonesia, Aziz Syamsuddin, menyatakan ada kasus yang lebih genting lagi dan bisa membuat posisi Indonesia di SEA Games 2017 terjepit. Kasus tersebut adalah gangguan dari ofisial yang sudah terjadi di beberapa cabang olahraga.
Sepak takraw contohnya. Kemarin, Timnas sepak takraw putri Indonesia dibuat menangis lantaran adanya indikasi kecurangan yang dilakukan wasit.
"Ada masalah yang lebih besar dari itu. Saya menduga ada unsur kesengajaan yang ingin mengganggu konsentrasi kami. Gangguan itu datang dari panpel," ujar Aziz. (one)
