Puasa Emas Masih Panjang Bagi Timnas U-22

Pemain Timnas U-22, Evan Dimas Darmono (baju putih)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Permana

VIVA.co.id – Timnas Indonesia U-22 masih bisa mendapatkan medali di SEA Games 2017, Malaysia. Meski hanya perunggu, tentunya bisa menjadi obat pelipur lara atas mahalnya harga medali emas.

Gelar Rakernas, PB Akuatik Indonesia Susun Rencana Mulai PON 2024 Menuju Prestasi Dunia

Memang pahit. Tetapi, itulah kenyataan yang harus diterima Timnas U-22.

Ya, kekalahan dari Malaysia di Stadion Shah Alam, Sabtu 26 Agustus 2017, memang sangat menyakitkan. Bagaimana tidak, menguasai jalannya laga, Garuda Muda justru harus kebobolan di menit 87, lewat tandukan Thanabalan Nadarjah.

Top Trending: Jemaah Umrah Alami Keajaiban di Masjid Nabawi, Atlet Sea Games Jadi Jenderal Bintang 1

Gol inilah yang menjadi pembunuh harapan Timnas U-22 untuk meraih medali emas di SEA Games 2017.

"Saya sedih, semua pemain sedih. Kami kebobolan di menit akhir. Malaysia memiliki keunggulan fisik, mereka unggul bola mati," kata pelatih Timnas U-22, Luis Milla Aspas.

Sosok Kapolda Perempuan Pertama, Atlet Sea Games Jadi Jenderal Bintang 1

Dengan hasil ini, Timnas U-22 harus berlaga di perebutan tempat ketiga melawan Myanmar, Selasa 29 Agustus 2017. Pasukan Garuda Muda bertekad tampil mati-matian untuk bisa meraih medali perunggu.

"Kami harus bawa pulang medali saat pulang. Tak ada kata lain. Kami ingin fokus untuk menghadapi laga melawan Myanmar," ujar gelandang Timnas U-22, Evan Dimas Darmono.

Tim sepakbola Indonesia sudah sangat lama puasa emas di SEA Games. Terakhir, mereka menyabetnya pada SEA Games 1991, Manila, Filipina. Kala itu, Timnas Indonesia digawangi oleh Ferril Raymond Hattu cs. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya