Alasan PSSI Tunjuk Bima Sakti jadi Pelatih Timnas U-19

Bima Sakti (jaket putih) bersama pelatih timnas Indonesia, Luis Milla
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anang Fajar

VIVA – Tak butuh waktu lama bagi PSSI mencari pelatih baru Timnas Indonesia U-19 usai mendepak Indra Sjafri. PSSI menunjuk asisten pelatih timnas senior, Bima Sakti Tukiman, untuk menjadi pelatih sementara.

Respons PSSI Usai Dokter Gadungan Timnas Indonesia dan Klub Liga 1 Ditangkap

Keputusan mengejutkan ini tidak terlepas dari rencana PSSI yang akan menerapkan konsep kepelatihan berjenjang untuk kelompok usia muda pada kategori U-16, U-19 dan U-23.

Konsep yang mengadopsi kurikulum pembinaan sepak bola Indonesia ini rencananya baru akan dijalankan mulai Januari mendatang yang diawali dari Timnas U-23 dan U-19.
 
“Luis Milla akan menjadi pelatih kepala usia muda dan perpanjangan tangan konsep usia muda PSSI," kata Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria seperti dikutip dari situs resmi PSSI, Jumat, 24 November 2017.

Timnas Indonesia U-19 Panggil 34 Pemain Jalani TC Persiapan AFF U-19, Berikut Daftar Lengkapnya!

"Milla akan menjadi pelatih U-23, sedangkan asisten pelatih U-23 akan menjadi pelatih kepala U-19. Adapun asisten pelatih U-19, nantinya akan menjadi pelatih U-16,” katanya.

Menurut Tisha, saat ini yang baru bisa direalisasikan PSSI adalah untuk timnas kelompok umur 23 dan 19. Dengan demikian, Bima Sakti yang sebelumnya menjadi asisten pelatih Luis Milla akan ditugaskan menjadi pelatih kepala timnas U-19.

Hugo Samir Kembali, Ingin Selalu Dipanggil Timnas Indonesia

“Dengan konsep ini diharapkan akan terjadi komunikasi dan pembinaan yang baik di masa transisi dari Indra Sjafri ke Bima Sakti. Indra sendiri akan membantu area football development yang sebenarnya,” jelas Tisha.
 
Tisha menambahkan, fokus PSSI kini memang lebih diarahkan kepada program usia muda dengan mengadopsi kurikulum filosofi sepak bola Indonesia yang telah diluncurkan bulan lalu.

"Lewat program pengembangan sepak bola, kami menyiapkan mimpi besar tampil di Piala Dunia 2034," tegasnya.

"Untuk menuju ke sana, seperti tertuang dalam peta jalan PSSI, kita harus tampil lebih dulu di Olimpiade 2024 untuk mengukur pantas tidaknya kita bermain di Piala Dunia,” ujar Tisha. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya