Menanti Taji Uruguay di Piala Dunia 2018

Selebrasi gol dari para pemain Uruguay
Sumber :
  • REUTERS

VIVA – Persaingan di pentas Piala Dunia 2018 segera dumulai, tim-tim peserta bakal adu kekuatan di Rusia nanti. Salah satu tim yang mendominasi di grup A adalah Timnas Uruguay.

Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY

Lolosnya Uruguay dari babak kualifikasi tidak tidaklah mudah. Skuat asuhan Oscar Tabarez itu sempat dipandang sebelah mata oleh fans sendiri.

Faktor yang memicu tim berjuluk La Celeste diremehkan publik sendiri, karena performa mereka sempat tak stabil pada kualifikasi.  

Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach

Tapi, Lolos dengan status runner-up di kualifikasi zona ­Conmebol jadi motivasi bagi Uruguay untuk membuktikan bahwa mereka bisa bersaing dengan tim-tim lainnya pada putaran final Piala Dunia 2018. 

Timnas U-20 Uruguay usai mengalahkah Spanyol

Aksi Tak Terlupakan Timnas Indonesia saat Jajal 5 Tim Elite Dunia

Tekad Uruguay jelas, mereka ingin meraih gelar juar untuk ketiga kalinya. Maklum saja, semenjak juara dunia pada 1930 dan 1950 performa Uruguay memang menurun. Babak semifinal pada Piala Dunia 2010 lalu menjadi pencapaian terbaik mereka hingga kini.

Nama Uruguay mulai memudar perlahan-lahan. Bahkan, Los Charruas sempat absen di gelaran tahun 1958, 1978, 1982, 1994, 1998, dan 2006.

Menakar Kans Uruguay

Mengingat kekuatan Uruguay yang di atas rata-rata dan calon lawan yang ‘hanya’ Arab Saudi, Mesir, dan Rusia, Edinson Cavani cs pantas dijadikan unggulan nomor satu dari Grup A. Ini menjadi alarm bahaya juga untuk tim lain.

Kendati demikian, tekad tim kuda hitam seperti Mesir tak boleh dianggap remeh, sebab ada salah satu bintang Liverpool di sana. Ya, Mohamed Salah saat tengah menjadi buah bibir dunia sepakbola. Dia telah menyihir pecinta sepakbola dunia, terutama Mesir.

Saat ini, Salah tengah menjalani pengobatan. Eks pilar AS Roma itu mengalami cedera di bahu setelah dibanting oleh Sergio Ramos pada final Liga Champions, Minggu 27 Mei 2018.

Tapi, dia diprediksi bakal membela Mesir di Piala Dunia nanti. Tentu ini harus membuat Uruguay waspada. Semua itu tentunya tak menjadi halangan bagi Uruguay. Jika tak ada aral melintang, tim tersebut memiliki kans menyelesaikan kampanyenya sampai babak perempat-final di Piala Dunia 2018. 

Timnas Uruguay

Uruguay langsung dihadapkan dengan Mesir pada fase penyisihan grup A. Keduanya akan bentrok pada Jumat, 15 Juni 2018.

Meski Uruguay memiliki banyak pemain berpengalaman, Tabarez mengaku tetap mewaspadai masuknya Salah pada laga itu.

“Jika Salah bermain melawan Uruguay, kami harus mengambil menemukan cara menghentikannya, Dia adalah pemain level tertinggi. Tapi, bagaimana pun, kami tidak akan mengubah rencana kami untuk alasan itu," ucap Tabarez seperti dilansir dari kingfut.com.

Sementara itu, Diego Godin menambahkan apa yang disampaikan Tabarez. Menurutnya, Mesir adalah tim yang cerdas. Bersaing dengan baik dengan permainan terorganisir.

"Mesir adalah Tim Nasional yang bersaing dengan baik, mereka terorganisir, dengan manajer hebat. Selain itu  memiliki ide-ide yang cemerlang," ungkap Godin.

“Salah adalah pemain yang menentukan. Kami akan mempersiapkan dengan cara yang sama. Kehilangan Salah akan berpengaruh bagi Mesir," jelas bek Atletico Madrid itu.

Pemain Kontroversi

Berbicara Uruguay di Piala Dunia, tentu yang terlintas dalam pikiran Anda adalah sosok seorang pemain yang penuh dengan kotroversi.

Memiliki skill di atas rata-rata, mampu bergerak dinamis, bernaluri gol tinggi. Itulah Luis Suarez yang kerap menjadi pemain kunci Uruguay pada tiap laganya. 

Mengulas sedikit aksi Suarez di Piala Dunia, Piala Dunia 2014 lalu mungkin masih ingat dalam ingatan kita. Bomber Barcelona itu melakukan aksi kontroversi saat berhadapan dengan Italia pada fase grup. Dia mengigit punggung bek Italia  Giorgio Chiellini agar bisa lepas dari pengawal ketat. 

Striker Uruguay, Luis Suarez dalam laga kontra Kolombia

Aksi tidak terpuji itu membuat Suarez diganjar hukuman yang membuat rugi timnya. Eks pilar Liverpool itu sembilan kali tidak boleh tampil dalam pertandingan dan membuang kesempatan Uruguay untuk lolos ke perempat final.

Ketidakhadiran Suarez membuat permainan Uruguay tidak hidup dan mereka pun harus menelan pil pahit karena disingkirkan Kolombia 0-2. 

Kini, Suarez mengaku belajar banyak dari kasus-kasus kontroversinya di lapangan ketika Piala Dunia. Itu membuatnya semakin dewasa dan harus lebih banyak sabar.

"Semua pemain bermimpi bermain dan memenangi Piala Dunia. Sekarang, saya datang dengan ekspektasi berbeda, para pemain yang juga berbeda, dan beragam sensasi lain yang memotivasi Anda untuk pergi ke Piala Dunia," kata Suarez seperti dilansir FourFourTwo.

"Setiap pertandingan memiliki banyak tuntutan dan saya sudah jauh lebih dewasa. Meski mengubah beberapa aspek, cara bermain saya akan tetap sama karena itu merupakan cara saya hidup di dunia sepak bola," tambah Suarez.

Luis Suarez (kanan), saat memperkuat Uruguay melawan Peru

Selain kasus itu, pada Piala Dunia 2010, dia juga melakukan aksi kontroversial. Tindakan secara sengaja menahan laju bola dengan tangan?ketika melawan Ghana. Hal itu lagi-lagi membuat dia kehilangan tempat pada babak semifinal. Uruguay pun kembali tidak bisa melalui babak empat besar tersebut. 

Piala Dunia 2018 merupakan kali ketiga penampilannya membela Uruguay, sekaligus menjadi kesempatan terakhir pada masa keemasannya untuk membawa Uruguay tampil sebagai juara Piala Dunia untuk kali ketiga. 

Semua publik Uruguay berharap perannya sangat maksimal pada Piala Dunia 2018 ini.  Suarez menjalani debut di skuat senior Uruguay pada Februari 2007. Hingga saat ini, sang pemain telah tampil sebanyak 97 pertandingan dengan torehan 50 gol di berbagai kompetisi.

Skuat Uruguay

Sebanyak 23 nama akan membela Uruguay untuk Piala Dunia nanti. Mereka akan berjibaku demi mempersembahkan yang terbaik untuk Uruguay.

Dilansir dari The Sun, untuk barisan penjaga gawang, ada tiga nama di sana. Martin Campana (Independiente), Fernando Muslera (Galatasaray), Martin Silva (Vasco da Gama).

Selanjutnya, di lini belakang ada Martin Caceres (Lazio), Sebastian Coates (Sporting CP), Jose Maria Gimenez (Atletico Madrid), Diego Godin (Atletico Madrid), Maximiliano Pereira (Porto), Gaston Silva (Independiente), Guillermo Varela (Penarol)

Lini tengah Uruguay diisi Giorgian De Arrascaeta (Cruzeiro), Rodrigo Bentancur (Juventus), Diego Laxalt (Genoa), Nahitan Nandez (Boca Juniors), Cristian Rodriguez (Penarol), Carlos Sanchez (Monterrey), Lucas Torreira (Sampdoria), Matias Vecino (Inter ), Jonathan Urretaviscaya (Monterrey).

Sedangkan striker, di sana ada Edinson Cavani (Paris St-Germain), Maximiliano Gomez (Celta Vigo), Luis Suarez (Barcelona), Cristhian Stuani (Girona).

Dengan skuat ini, Tabarez mengaku mendapat darah segar. Keberadaan dua pemain seperti Rodrigo Bentancur dan Lucas Torreira membuat tim tersebut lebih berwarna.

"Ada pemain yang telah bergabung bersama kami untuk babak kualifikasi. Keduanya telah membantu kami memperkuat skuat dan memberi kami harapan," kata Tabarez seperti dilansir dari gulftoday.ae.

Kendati demikian, akan tetap ada kombinasi pemain senior seperti Cavani, Godin, Muslera, dan Suarez. Memiliki dua penyerang haus gol seperti Cavani dan Suarez suatu keuntungan untuk Uruguay. 

Pemain Uruguay, Diego Godin dan Edinson Cavani rayakan gol

Di babak kualifikasi Piala Dunia zona Conmebol, Uruguay mencatatkan 32 gol. Dari sekian banyak gol, 15 di antaranya merupakan torehan Cavani dan Suarez.

Dengan jumlah penampilan yang telah menembus angka seratus, Cavani membuktikan sisi klinisnya bagi Uruguay saat ada di depan jala lawan dengan torehan 42 gol.

Selama Piala Dunia 2018 nanti, pemain kelahiran Salto, 31 tahun silam tersebut akan berperan sebagai juru gedor utama Uruguay.. Kerja samanya dengan Suarez tentu berpengaruh besar terhadap perjalanan Uruguay di Negeri Beruang Merah.

Apabila Cavani sukses membuktikan ketajamannya seperti bermain untuk Paris Saint-Germain (PSG), tak menutup kemungkinan Uruguay bisa menyabet gelar Piala Dunia 2018. 

Skuat Timnas Uruguay dalam laga uji coba kontra Uzbekistan.

Skuat Uruguay untuk Piala Dunia 2018:

Kiper: Martin Campana (Independiente), Fernando Muslera (Galatasaray), Martin Silva (Vasco da Gama).

Bek: Martin Caceres (Lazio), Sebastian Coates (Sporting CP), Jose Maria Gimenez (Atletico Madrid), Diego Godin (Atletico Madrid), Maximiliano Pereira (Porto), Gaston Silva (Independiente), Guillermo Varela (Penarol).

Gelandang: Giorgian De Arrascaeta (Cruzeiro), Rodrigo Bentancur (Juventus), Diego Laxalt (Genoa), Nahitan Nandez (Boca Juniors), Cristian Rodriguez (Penarol), Carlos Sanchez (Monterrey), Lucas Torreira (Sampdoria), Matias Vecino (Inter ), Jonathan Urretaviscaya (Monterrey).

Striker: Edinson Cavani (Paris St-Germain), Maximiliano Gomez (Celta Vigo), Luis Suarez (Barcelona), Cristhian Stuani (Girona).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya