Sumber :
- REUTERS/Alexander Demianchuk
VIVA.co.id
- Legenda Portugal, Luis Figo yang maju dalam pemilihan presiden FIFA mengkritik Sepp Blatter tentang sikapnya dalam perebutan kursi kehormatan federasi sepakbola dunia pada 29 Mei mendatang.
Blatter yang difavoritkan akan terpilih kembali sebagai orang nomor satu di FIFA, dinilai Figo kurang layak bertarung dalam pemilihan tersebut karena dianggapnya tidak pernah memaparkan tentang program-programnya ke depan jika terpilih.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Blatter yang difavoritkan akan terpilih kembali sebagai orang nomor satu di FIFA, dinilai Figo kurang layak bertarung dalam pemilihan tersebut karena dianggapnya tidak pernah memaparkan tentang program-programnya ke depan jika terpilih.
Figo menyatakan bahwa apa yang perlihatkan pria 79 tahun asal Swiss itu belum bisa menggambarkan tentang ide-idenya dalam memajukan FIFA di masa mendatang.
"Saya pikir itu sebuah kejutan, karena dalam semua pemilihan sebelumnya selalu ada pemaparan program tentang masa depan organisasi dan masa depan sepakbola. Jadi, itu adalah kejutan dari salah satu calon tidak menyajikan program-programnya. Ini aneh," ujar Figo kepada
soccerway
.
"Mungkin karena dia tidak berpikir tentang masa depan. Aku pernah mendengar dalam beberapa peristiwa ia hanya berbicara tentang masa lalu," kata mantan bintang Real Madrid itu
Namun di tengah riuhnya persaingan itu, banyak kabar menyebutkan bahwa akan ada satu atau lebih calon yang mungkin menarik diri dari pemilihan hanya untuk mendukung satu calon paling kuat untuk mengalahkan Blatter.
Figo sendiri mengatakan bahwa ia belum berpikir tentang bagaimana hasil pemilihan tersebut.
"Ada banyak orang mengatakan sejak awal ini adalah pertempuran yang sia-sia. Tapi saya tetap percaya bahwa persaingan ini penting untuk perkembangan sepakbola dan untuk masa depan FIFA berikutnya. Jadi untuk saya sangat positif," ujar mantan kapten timnas Portugal itu. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Figo menyatakan bahwa apa yang perlihatkan pria 79 tahun asal Swiss itu belum bisa menggambarkan tentang ide-idenya dalam memajukan FIFA di masa mendatang.
