Sumber :
- REUTERS/Ruben Sprich
VIVA.co.id
- Status tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, yang dipegang Rusia dan Qatar masih belum aman. Pihak FIFA menyatakan status tuan rumah yang dimiliki keduanya bisa dianulir, jika terbukti melakukan kecurangan dalam proses penunjukkan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Ya, saat ini, otoritas keamanan Swiss tengah menyelidiki proses penunjukkan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia. Mereka mencurigai, Rusia dan Qatar melakukan penyuapan, agar bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Tak cuma otoritas keamanan Swiss, pihak FBI, kabarnya juga ingin membantu proses penyelidikan dalam penunjukkan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia.
Kepala Komite Audit dan Penyesuaian FIFA, Domenico Scala, menuturkan, jika ditemukan keanehan dalam penunjukan Rusia dan Qatar, pihaknya akan mengambil tindakan tegas. Mereka bakal mencabut status Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia.
"Jika bukti yang ditemukan mengindikasikan bahwa penunjukkan Rusia dan Qatar berasal dari proses pembelian, maka itu bisa dicabut," kata Scala kepada SonntagsZeitung.
"Hingga sekarang, bukti yang ada belum cukup kuat," sambungnya.
FIFA, saat ini, memang sedang diguncang skandal korupsi. Sebanyak 14 orang, sembilan pejabat FIFA, serta lima pengusaha sudah diseret ke pengadilan, karena dituding melakukan penyuapan dan penipuan.
Salah satu kasus penyuapan yang mulai terbukti adalah penunjukkan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010. Chuck Blazer, salah satu pejabat FIFA yang tertangkap, mengindikasikan bahwa Afrika Selatan melakukan kecurangan, saat mengikuti proses penunjukkan tuan rumah Piala Dunia 2010. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kepala Komite Audit dan Penyesuaian FIFA, Domenico Scala, menuturkan, jika ditemukan keanehan dalam penunjukan Rusia dan Qatar, pihaknya akan mengambil tindakan tegas. Mereka bakal mencabut status Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia.
