- REUTERS/Arnd Wiegmann
VIVA.co.id - Otoritas tertinggi sepakbola dunia (FIFA) menggelar investigasi internal guna melakukan pembenahan. Hal itu dilakukan agar ke depan, kepercayaan publik yang mulai terkikis bisa kembali lagi.
Usai tertangkapnya pejabat tinggi FIFA oleh aparat penegak hukum Swiss dan Amerika Serikat, sorotan tajam diarahkan kepada lembaga yang dipimpin oleh Sepp Blatter tersebut.
Mereka dicurigai sebagai sarang terjadinya korupsi dalam dunia sepakbola. Hal itu pula yang membuat Blatter menjadi terpojok hingga akhirnya mengundurkan diri dari tampuk kepemimpinan.
Sebelum kembali mengadakan pemilihan ulang pada Februari 6 mendatang, FIFA memilih jalan untuk menyewa jasa pengacara dari luar untuk melakukan penyelidikan terkait beberapa dugaan yang masih belum terkuak.
"Ini didedikasikan untuk meningkatkan organisasi, dan akan terus memperkuat tata kelola dan akuntabilitas FIFA. Fokus kami pada pencapaian standar tertinggi bagi masyarakat sepakbola internasional," demikian pernyataan resmi FIFA seperti dilansir ESPN.
Kebijakan radikal yang diambil ini sayangnya tidak diserta dengan keterangan lebih rinci mengenai kasus-kasus dan dugaan-dugaan seperti apa yang akan diselidiki.
Di tengah berbagai kecaman yang diterima, langkah ini tentu menjadi semacam pembangkit rasa optimistis publik yang melihat adanya niatan perubahan dari FIFA. (ase)