Dominasi AS Dihentikan Swedia, Hope Solo Mengamuk

Kiper AS Hope Solo kesal dengan kekalahan timnya dari Swedia di Olimpiade 2016
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bintang sepakbola wanita Amerika Serikat, Hope Solo mengamuk, setelah timnya disingkirkan Swedia melalui adu penalti pada perempat final Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Sabtu 13 Agustus 2016.

Peraih Medali Emas Olimpiade Tersandung Kasus Doping, Pilih Pensiun

Dia mengeluarkan pernyataan kontroversial, dengan menyebut lawannya pengecut.

"Kami kalah dari sekumpulan pengecut. Tim yang lebih baik, tidak menang," kata kiper berusia 35 tahun tersebut, seperti dikutip Sports Mail.

Sri Wahyuni, 'Wonder Woman' di Pentas Olimpiade

Swedia menang 4-3 dalam adu penalti, setelah pertandingan berjalan imbang 1-1 dalam 90 menit waktu normal, serta 30 menit babak tambahan waktu.

Kekalahan, sekaligus mengakhiri dominasi AS atas sepakbola wanita, dengan meraih empat kali meraih medali emas Olimpiade, tiga diantaranya diraih berturut-turut dalam Olimpiade 2004, 2008, dan 2012. Mereka, juga tiga kali mengoleksi trofi Piala Dunia (1991, 1999, dan 2015).

Peraih Medali Olimpiade Diskors karena Hina Islam

AS sebelumnya selalu sukses maju ke final, sejak sepakbola wanita dipertandingkan dalam Olimpiade 1996, di mana mereka meraih emas pertamanya. Pencapaian timnas wanita AS, lebih fantastis lagi di CONCACAF, dengan delapan kali menjadi juara dari sembilan kali berpartisipasi.

AS kalah dalam adu penalti, walau Solo yang masih tetap energik di usia tak muda, itu sempat melakukan penyelamatan heroik, karena gagalnya dua penendang mereka. Situasi menegangkan terjadi, setelah tiga eksekutor dari masing-masing kubu sukses melakukan tugas mereka.

Penjaga gawang Swedia Hedvig Lindahl, juga tampil fantastis sebelumnya, dengan menggagalkan satu penalti, dan seperti memengaruhi penendang AS berikutnya, Christen Press, Dua gagal mencetak gol, karena bola melambung di atas mistar gawang.

Solo, kemudian berharap bisa menggagalkan penendang Swedia terakhir, Lisa Dahlkvist dengan mengganti sarung tangannya. Namun, Dahlkvist bisa mengeksekusi bola dengan tenang, untuk mencetak gol kemenangan bagi Swedia.

"Saya pikir, kami memainkan pertandingan yang bagus. Swedia bersembunyi. Mereka tidak mau bermain terbuka. Mereka tidak ingin mengoper bola, mereka tidak mau memainkan sepakbola yang bagus. Saya tidak berpikir, mereka akan berhasil maju lebih jauh," kata Solo.

Namun, dia mengakui, Swedia yang sukses meraih kemenangan, sementara timnya harus pulang lebih cepat. "Kalah itu menyebalkan, saya sangat buruk dalam hal itu," ujarnya.

Ada fakta menyakitkan lain bagi AS, di balik kekalahan mereka dari Swedia, yaitu terkait dengan Pia Sundhage.

Sundhage adalah mantan pelatih AS, yang sukses memenangkan medali emas pada Olimpiade Beijing dan London. Dia, kini menangani Swedia, dan sukses mengalahkan bekas tim asuhannya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya