- http://www.qatar.to
VIVA.co.id – Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Komite Tertinggi Qatar pun berharap, negara-negara yang dekat dengan khatulistiwa untuk berani menjadi tuan rumah sebuah turnamen besar.
Kendala utama negara yang berdekatan dengan khatulistiwa adalah cuaca yang lebih panas jika dibandingkan negara lain. Saat Piala Dunia nanti, suhu udara tertinggi dikabarkan akan mencapai 42 derajat celsius (108 Fahrenheit).
Sekretaris Komite Tertinggi Qatar, Nasser Al Khater mengatakan, kesuksesan Qatar untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2022 nantinya akan menjadi preseden baik, bagi negara-negara tropis untuk menyelenggarakan even olahraga.
"Masalah Iklim, pada dasarnya ketika mengatakan Qatar panas, jangan lupakan bahwa mayoritas penduduk di dunia berada dekat dengan khatulistiswa. Khatulistiwa umumnya panas, meski Qatar mungkin sedikit panas. Tapi anda tidak bisa mengatakan semua negara dekat khatulistiwa panas," kata Al Khater dikutip dari ESPN.
Menurut Al Khater, Qatar telah memiliki teknologi untuk membantu setidaknya membuat udara tidak terlalu panas. Qatar telah memiliki teknologi pendingin luar ruangan sejak 2008.
"Al Sadd Stadium, telah memiliki pendingin udara sejak 2008. Itu adalah stadion terbuka dan bekerja dengan baik. Tidak ada yang tahu tentang itu, tapi kami mengembangkan itu," jelas Al Khater.
FIFA sendiri telah menggeser pelaksanaan Piala Dunai 2022, yang biasanya diselenggarakan saat musim panas kini bergeser ke musim dingin. Al Khater menambahkan, sebenarnya teknologi yang dikembangkan Qatar bisa membantu mengurangi suhu yang panas.