- REUTERS/Vincent West
VIVA.co.id – Barcelona menderita kekalahan memalukan di Liga Champions, pada Rabu dini hari 15 Februari 2017. Skuat Luis Enrique dibobol empat gol oleh Paris Saint-Germain, tanpa mampu membalas satu pun.
Sehari sebelumnya di situs resmi UEFA, raksasa Catalan itu disebut sebagai favorit juara musim ini. Badan sepakbola Eropa itu mengatasnamakan hasil studi mereka, untuk menyimpulkan Barca sebagai calon kuat juara.
Studi yang dilakukan UEFA menghitung posisi akhir di fase grup, jumlah kebobolan, pengalaman, dan sejarah. Menurut catatan, juara Liga Champions hampir selalu direngkuh, oleh tim yang lolos ke fase gugur sebagai pemuncak grup.
Dari 11 juara terakhir, hanya Inter Milan juara pada 2010, hanya berstatus runner up di fase grup. Berdasarkan posisi di grup, peluang PSG yang jadi lawan Barca pada putaran 16 besar, jadi sangat kecil.
Sementara itu, menurut jumlah kebobolan selama 14 tahun terakhir, tim dengan pertahanan terbaik dan terburuk, selalu gagal menjadi juara. Barcelona tidak terlalu baik dalam bertahan, tidak terlalu banyak kebobolan juga.
Faktor berikutnya adalah pengalaman, dan belum ada tim yang pertama kali lolos dari fase grup, bisa menjadi juara. Villarreal hampir melakukannya pada 2006, sebelum digagalkan oleh Arsenal.
Menurut sejarah, sebanyak 21 tim yang pernah mengangkat trofi Liga Champions, butuh 19 tahun berpartisipasi di Eropa sebelumnya. Banyak kontestan musim ini, termasuk PSG, yang belum terlibat selama itu.
Studi gagal memprediksi, dan tampaknya justru kutukan tim Spanyol di Liga Champions, yang menyebabkan kekalahan Barcelona. Tidak pernah ada klub Spanyol yang jadi juara bertahan LaLiga, bisa menjadi juara di Liga Champions. (one)
