"Tembakan Peringatan" Bagi Negara Adidaya Sepakbola

Pelatih Timnas Brasil, Luiz Felipe Scolari (abu-abu/tengah)
Sumber :
  • REUTERS/Sergio Moraes

VIVAbola - Beberapa hasil mengejutkan mewarnai laga persahabatan yang hampir bebarengan digelar serentak. Tumbangnya Brasil dari Swiss menjadi yang paling mengejutkan. Sebuah peringatan bagi negara-negara adidaya sepakbola.

Brasil memang harus menelan kenyataan pahit saat bersua tuan rumah Swiss di St Jakob Park. Goyang Samba dibuat melempen dengan permainan disiplin Swiss. Hasilnya, Brasil harus menelan kenyataan pahit kalah 1-0 lewat gol bunuh diri Daniel Alves.

Ironinya, Brasil baru saja menyabet Piala Konfederasi 2013. Padahal, Brasil juga turun dengan kekuatan terbaiknya termasuk kehadiran sang bintang Neymar. Status tim penuh bintang tak cukup mampu menghindarkan Selecao dari kekalahan.

Hasil itu juga cukup untuk menggambarkan bahwa skuad besutan Luis Felipe Scolari masih tak konsisten. Neymar yang tentu punya beban lebih dibanding skuad Brasil lainnya mencoba mencari alibi dengan hasil mengejutkan itu.

Bintang anyar Barcelona itu menilai bahwa para pemain Brasil masih terlihat kelelahan usai menjalani laga pramusim di level klub. "Kami hanya perlu kembali bekerja sekarang. Pemain-pemain kami baru saja menjalani pramusim dan itu sangat sulit untuk kembali mendapatkan kecepatan kami," kata Neymar dilansir Soccerway.

Neymar juga mencoba menanggapi santai hal itu. "Yang jelas, ini sangat bagus untuk kembali menghubungkan antar pemain. Saya yakin kami akan berkembang lebih baik di pertandingan-pertandingan yang akan datang," lanjut pemain yang diboyong Barca dari Santos senilai 57 juta euro itu.

Korsel Hampir Permalukan Jerman di Penyisihan Olimpiade

Terlepas dari alibi yang diberikan Neymar, pelatih Luiz Felipe Scolari tentu menyadari bahwa inkonsistensi saat ini masih menjadi masalah. Dan sangat disayangkan 11 laga tanpa kekalahan Brasil harus terhenti oleh negara sekelas Swiss.

Jerman dan Prancis sukses dibuat frustasi

Selain tumbangnya Brasil, beberapa hasil mengecewakan juga dituai beberapa negara yang selama ini dikenal sebagai raksasa. Jerman secara mengejutkan berhasil ditahan imbang Paraguay. Begitu juga Prancis yang sukses dibuat frustasi Belgia.

Jerman yang menjamu Paraguay di Fritz Walter Stadion harus puas bermain imbang 3-3. Bahkan Jerman harus tertinggal 2-0 lebih dulu sebelum akhirnya sukses menyamakan kedudukan. Hasil itu tentu jauh dari harapan mengingat Jerman saat ini dihuni pemain-pemain dengan talenta di atas rata-rata.

Kritikan deras langsung mengarah pada Joachim Loew. Namun, Loew mencoba mencari alibi. Ia menilai hasil mengecewakan ini karena anak-anak asuhnya bermain tanpa arah dan pola permainan yang jelas.

"Kami membuat kesalahan dasar, kesalahan taktis, terutama pada awal pertandingan. Kami kurang konsentrasi. Secara keseluruhan di babak pertama, lini pertahanan bermain tidak menentu. Lawan memiliki terlalu banyak ruang," kata Loew.

Kiper Jerman, Manuel Neuer, mencoba menyikapi hasil ini dengan bijaksana. Kiper Bayern Munich ini menilai hasil itu sebagai sebuah peringatan bagi timnya. "Ini tembakan peringatan dari Paraguay. Kami perlu menganalisis dan belajar dari pengalaman ini," kata Neuer.

Hasil serupa dengan Jerman juga dituai Prancis. Tim berjuluk Les Bleus ini harus puas bermain tanpa gol saat bersua Belgia. Terlepas Belgia kini tengah menanjak dengan banyak pemain muda berbakat, hasil ini tetap dianggap janggal.

Nama-nama besar macam Karim Benzema hingga Franck Ribery cukup sukses dibuat tak berkutik di Stade Roi Baudouin. Sang pelatih Didier Deschamps langsung buka suara mengenai hasil mengecewakan ini. Deschamps juga menganggap hasil ini sebagai sebuah peringatan bagi pasukannya.

Ledakan Terjadi di Lintasan Balap Sepeda Olimpiade 2016

Inggris Susah Payah Taklukkan Skotlandia

Hasil lain yang mencerminkan ancaman bagi raksasa-raksasa sepakbola dunia juga terlihat pada laga Inggris kontra Skotlandia di Stadion Wembley. Bertabur bintang, The Three Lions harus membutuhkan gol penentu dari seorang debutan bernama Rickie Lambert.

Pele Batal Nyalakan Obor Olimpiade 2016

Sebelum striker Southampton itu memberikan gol kemenangan, pasukan Roy Hodgson tampak sukses dibuat panik dengan permainan disiplin dan serangan balik Skotlandia.

Bahkan Inggris harus dua kali tertinggal sebelum akhirnya gol Lambert memastikan kemenangan. Tak heran jika kemenangan itu ditanggapi Hodgson dengan dingin.

Nah, hasil-hasil di luar dugaan ini tentu dapat menjadi pelajaran berharga bagi negara-negara adikuasa sepakbola sebelum tampil di Piala Dunia 2014. Kekuatan sepakbola dunia pelan namun pasti mulai merata.

Status tim penuh bintang pun tak selamanya menjadi jaminan.  Saatnya negara adikuasa sepakbola selalu bersikap waspada terhadap ancaman sekecil apapun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya