Tottenham Vs ManCity: Alarm Bahaya Rekor Sempurna Klub Kaya

Tottenham Hotspur vs Manchester City
Sumber :
  • Reuters / Eddie Keogh

VIVA.co.id – Premier League hari Minggu, 2 Oktober 2016, akan menyajikan bentrok antara pemuncak klasemen saat ini. Manchester City, yang masih sempurna di Inggris, akan bertandang ke markas Tottenham Hotspur, yang tampil mengejutkan awal musim dengan rentetan kemenangan.

Kata Guardiola Usai Manchester City Disingkirkan Real Madrid

ManCity asuhan Pep Guardiola sampai saat ini masih sempurna dalam enam pekan pertama musim 2016-17. The Citizens santai bertengger di puncak klasemen dengan 18 poin.

Tetapi, Tottenham saat ini tengah mengintai dengan hanya selisih empat poin saja. Enam kemenangan beruntun, ditambah dua kemenangan dalam dua pertemuan musim lalu, tentu saja jadi penyuntik semangat bagi pasukan White Hart Lane.

Tekad Pep Guardiola Bawa Man City Sabet Treble Lagi

Melihat rekor apik sang lawan, Guardiola mengaku sama sekali tidak terkejut. Pelatih yang sukses bersama Barcelona itu pernah merasakan sulitnya mengalahkan tim asuhan Mauricio Pochetino.

Espanyol asuhan Pochetino berhasil mengalahkan Barcelona 2-1 di Camp Nou pada 2009, menjadi kemenangan pertama mereka di derby Catalan dalam 27 tahun terakhir. Apalagi gaya bermain yang diusung Tottenham tidak berbeda jauh dengan gaya agresif melatih Pochetino di LaLiga.

Real Madrid Jawab Penilaian Buruk Pep Guardiola soal Bernabeu

"Kami telah bermain melawan satu sama lain sebagai pemain lalu pelatih dan saya tidak hanya berpikir dia salah satu manajer terbaik di Inggris, dia salah satu yang terbaik di dunia," ujar Guardiola, seperti yang dilansir dari Reuters.

"Ada kemiripan dengan gaya bermain Espanyol dan Spurs. Sangat agresif di Espanyol, menekan sejak lini depan dan gaya bermain mereka cukup mirip. Dan kualitas pemain di Tottenham bagus," lanjutnya.

Tottenham diprediksi oleh Guardiola masih akan bertumpu pada pemain-pemain seperti Dele Alli, Kyle Walker, dan Harry Kane. Tapi, masih ada nama "CR7 Korea", Son Heung-min, yang sukses mencatatkan lima gol dalam lima laga terakhir di semua kompetisi.

"Mereka sangat berkualitas. Mereka di posisi kedua jadi ini akan jadi pertandingan berat. Kami akan coba melakukan tugas kami," tegas Guardiola.

ManCity sendiri masih harus bermain tanpa Kevin De Bruyne, Vincent Kompany, dan Fabian Delps dalam laga di Lonton akhir pekan ini. Meski tanpa sejumlah pemain kunci, Guardiola sudah punya skema untuk menghentikan gaya pro-aktif ala Spurs asuhan Pochetino.

"Mereka ingin menciptakan permainan mereka sendiri. Itu kenapa saya menyukai mereka. Kami akan coba memutus inisiatif tersebut."

Buah Tangan Dingin Pochetino

Kalau melihat kedua tim yang akan bentrok hari Minggu nanti, sebenarnya baik ManCity maupun Tottenham memilih jalur yang berbeda.

ManCity berhasil menjadi juara Premier League 2011-12 dan 2013-14 berkat investasi besar-besaran taipan asal Timur Tengar, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan. Sejak saat itu, nama mereka selalu masuk Liga Champions.

Sementara Tottenham sedang menapaki progres secara perlahan tapi pasti dalam dua tahun kepemimpinan Pochetino. Finis kelima sebelum berhasil lolos ke Liga Champions untuk kali pertama dalam sejarah klub setelah finis ketiga musim lalu.

Saat ManCity diperkuat oleh nama-nama kelas dunia macam Sergio Aguero juga David Silva, dan kerap menghamburkan dana di bursa transfer, sementara Tottenham mengandalkan pemain-pemain muda Inggris dicampur dengan sejumlah nama asing yang tak terlalu tenar.

Meski begitu, Tottenham buktinya mampu menjadi pesaing terdekat ManCity. Laga Super Sunday besok pun dipastikan bakal sangat panas.

"Mungkin kami sedikit tertinggal dari mereka tapi ekspektasi jangka panjang kami adalah bisa bersaing dengan klub besar seperti Manchester City, Manchester United, Liverpool," ujar Pochetino pada Reuters.

"Itu penting buat kami. Sejak 2014 kami membuat projek berbeda. Kami membangun stadion baru. Kami memiliki tempat latihan yang luar biasa dan kami ingin menetapkan prinsip sebagai klub besar. Semangat dan ambisi kami menjadi salah satu yang terbaik, tapi Anda butuh waktu dan proses."

Tottenham memang saat ini sedang membangun stadion baru berkapasitas 60.000 tempat duduk di samping stadion historis mereka, White Hart Lane. Pembangunan itu artinya membuat Spurs tak bisa mengeluarkan dana banyak di bursa transfer.

Tetapi, kehadiran pemain-pemain seperti Walker, Dele, Kane, Eric Dier, sampai Danny Rose membuat Spurs tetap bisa menjaga proses menjadi yang terbaik.

"Sulit membandingkan Tottenham dan Manchester City. Anda lihat dana mereka, gaji yang mereka berikan, dan bandingkan dengan Tottenham, itu sangat jelas. Kalau melihat musim pertama saya di sini, 2014-15, dan membandingkan dengan Guardiola, berapa yang sudah dia habiskan, lalu saya? Kami memiliki projek berbeda," lanjut Pochetino.

Berbicara soal rekor apik Tottenham sepanjang musim lalu, saat sukses menang dalam dua pertemuan saat ManCity masih dilatih Manuel Pellegrini, Poschetino tidak ingin berandai-andai.

Karena kalau menarik statistik lebih jauh, ManCity sukses selalu mencatatkan kemenangan dalam empat pertandingan sebelumnya.

"Ini pertandingan sangat penting buat kami dan mereka, tapi ini hanya sebuah pertandingan. Tapi sudah jelas ini laga pembuktian. Penting untuk mengurangi jarak, tapi yakinlah ucapan saya akan sama walau kita menang atau kalah nanti," ujar pria Argentina tersebut.

Arsenal dan Liverpool Mengintai

Pertandingan panas itu pasti tidak akan terlewatkan dari pantauan Arsenal dan Liverpool, yang kini menduduki peringkat tiga dan empat klasemen sementara Premier League.

Arsenal tengah mengincar lima kemenangan beruntun di liga pada hari Minggu saat menghadapi tim promosi, Burnley. Tim asuhan Arsene Wenger diprediksi bisa menang mudah atas sang lawan, yang baru catatkan kemenangan keduanya musim ini pekan lalu saat mengalahkan Watford.

Arsenal, yang hanya berjarak satu poin dari Tottenham, tentu akan berharap Alexis Sanchez akan kembali tampil impresif saat hadapi Burnley, dengan catatan tiga gol dalam tiga penampilan melawan mereka.

Tak hanya Sanchez, nama Theo Walcott juga patut masuk dalam hitungan setelah pemain lincah asal Inggris itu mencetak empat gol dalam tiga penampilan terakhir di semua kompetisi.

"Saya bekerja keras dan menikmati permainan saya. Semua berjalan baik tapi semua akan segera terlupakan, ini semua selalu soal hari esok," ujar Walcott.

Dari lain pihak, Liverpool akan tampil lebih dulu pada hari Sabtu, 1 Oktober 2016, dengan tugas bertandang ke markas Swansea City di Liberty Stadium. The Reds tentu ingin pertahankan tren positif mereka.

Liverpool tengah dipenuhi rasa percaya diri dengan menduduki peringkat empat, setelah mengalahkan Arsenal dan juara bertahan, Leicester City, di enam pekan pertama musim ini.

Posisi mereka sangat jauh dibandingkan Swansea, yang di posisi keempat dari bawah dengan satu kemenangan saja. Tetapi, manajer Liverpool, Juergen Klopp, merasa akan sulit mengalahkan The Swans yang selalu tampil alot di kandang sendiri.

"Mereka tampil lebih baik dari empat poin yang mereka kumpulkan. Mereka bermain sebuah pertandingan sepakbola dengan rencana jelas dan opsi berbeda saat menyerang, bertahan dengan baik," ujar Klopp.

Liverpool berhasil menang tiga laga liga beruntun, mencetak 11 gol dalam prosesnya. Tetapi, Klopp menegaskan fokus tak boleh sampai hilang karena perjalanan musim ini masih panjang.

"Kami tak bisa bersantai dan berpikir hal ini bisa bertahan selamanya, terutama di laga hari Sabtu ini. Kami akan bersiap, karena kami tahu kualitas Swansea," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya