Blunder Barca & Kejutan Madrid Bawa Atletico Jadi Raja

Penyerang Barcelona, Neymar
Sumber :
  • REUTERS/Miguel Vidal

VIVA.co.id – Persaingan di pucuk LaLiga terjadi tidak sesuai prediksi semula. Duo jagoan, Barcelona dan Real Madrid, malah tampil di bawah standar saat Atletico Madrid memperlihatkan penampilan luar biasa.

Hadapi MU, Atletico Madrid Tak Mau Terkecoh dengan Magis Ronaldo

Kemenangan 2-0 yang direbut Atletico di markas Valencia tampaknya memberikan beban tersendiri ke bahu para sang rival. Entah kebetulan atau tidak, baik El Real dan Barca gagal mendulang poin penuh.

Madrid ditahan klub papan bawah, Eibar, dengan skor 1-1 di Santiago Bernabeu. Sementara Barcelona secara mengejutkan tumbang 3-4 di markas Celta Vigo. Akhir pekan yang mengejutkan!

Manchester United Diganggu COVID-19 Jelang Lawan Atletico Madrid

Tambahan tiga poin milik Los Rojiblancos membawa skuat asuhan Diego Simeone itu melesat ke puncak klasemen usai tujuh pekan berjalan. Posisi puncak klasemen pun aman menjadi milik mereka untuk pekan ini.

15 poin yang Atletico rebut membuat mereka unggul selisih gol dari Madrid di peringkat kedua. Sementara hasil buruk yang dituai Barca membuat pasukan Catalan itu melorot ke peringkat empat.

Usai Gasak Tottenham, MU Incar Korban Lain

"Bukan pertandingan mudah di Mestalla. Mereka baru menang dua kali dan begitu antusias dengan kedatangan pelatih baru. Pemain kami luar biasa, mereka memiliki kekuatan besar," ujar pelatih Atletico, Diego Simeone, seperti dilansir dari situs resmi klub.

Jika melihat komposisi pemain, Atletico sebenarnya memiliki kualitas yang tidak terlalu berbeda jauh dengan musim lalu. Tetapi, kini para pemainnya mampu tampil maksimal untuk mendongkrak kinerja tim.

Dari sektor pertahanan, gawang Jan Oblak baru kebobolan dua kali, paling sedikit dibanding klub lain. Tetapi lini depan Atletico yang patut bikin lawan ketakutan.

Tercatat empat penyerang Atletico sudah berhasil mencetak gol. Antoine Griezmann kini bertengger sebagai topscorer LaLiga dengan enam gol. Lalu Kevin Gameiro sudah mencetak tiga gol, diikuti Fernando Torres dan Angel Correa yang sama-sama sudah membukukan dua gol.

"Kekuatan kami adalah grup ini. Kami memiliki skuat yang sangat kompetitif. Correa luar biasa, (Yannick) Carrasco punya andil besar, Torres punya kecepatan menakjubkan, Griezmann komplet, Gameiro memberikan segalanya, dan (Nicolas) Gaitan sangat berbakat. Kami mendominasi sepanjang laga kecuali 10 menit awal," tutur sang pelatih.

Bernabeu Dibikin Terkejut

Beberapa penonton memilih untuk berdiri dari kursinya dan menuju pintu keluar saat pertandingan Real Madrid melawan Eibar di Santiago Bernabeu masih tersisa lima menit. Bagaimana tidak, karena Los Blancos sedang ditahan imbang klub papan bawah tersebut.

Eibar sudah membuat suporter Madrid meradang saat laga baru berjalan enam menit. Sundulan Fran Rico masuk ke gawang tanpa bisa dibendung kiper, Keylor Navas.

Gareth Bale berhasil mencatatkan gol ke-50 miliknya di Liga Spanyol saat sukses menyamakan kedudukan berkat umpan Cristiano Ronaldo di menit ke-17. Sayang, gol tersebut tidak cukup untuk mendatangkan kemenangan. 

Hasil imbang kemarin meneruskan tren negatif Madrid yang meraih empat hasil seri beruntun. Terakhir kali ini terjadi yaitu pada Maret 2006, saat klub Ibukota Spanyol itu dihantam krisis di atas lapangan dan juga secara organisasi yang berujung mundurnya Florentino Perez dari kursi presiden.

Meski Madrid masih belum kalah di liga, mereka gagal menang di tiga pertandingan terakhir dan mengumpulkan 15 poin dari tujuh pertandingan, jumlah poin itu sama dengan yang dituai Rafael Benitez musim lalu di pekan ketujuh.

Benitez akhirnya dipecat tiga bulan kemudian. Apakah nasib serupa akan dirasakan Zidane? Meski dapat hasil jelek, sang pelatih yakin Madrid asuhannya tidak dalam krisis.

"Kami tidak sedang krisis, ini baru Oktober. Kami hanya harus berkembang, kami tak boleh kehilangan akal karena hasil tersebut," ujar Zidane, seperti dilansir dari Reuters.

"Saya tidak akan menjadi gila dan begitu juga pemain saya, yang saya bisa lihat adalah kami harus bekerja lebih keras dan lebih intens pada awal pertandingan," lanjutnya.

Banyak yang menilai menurunnya penampilan Madrid imbas dari absennya beberapa pilar utama. Seperti Luka Modric, Casemiro, dan James Rodriguez yang mengalami cedera.

"Kita tidak bisa menyalahkan kondisi fisik, kami hanya harus berlatih lebih intens, dimulai dengan saya. Saat pemain kembali dari jeda internasional, kami harus membalikkan keadaan. Kami tak bisa terus seperti ini," tegas Zizou.

Blunder Fatal Bikin Barcelona Menangis

Hasil imbang yang dituai Madrid sebenarnya memberikan peluang buat Barcelona untuk naik ke puncak klasemen dalam laga hari Minggu. Tapi, malah pil pahit yang mereka telan di markas Celta Vigo setelah kalah 3-4.

Tanpa Lionel Messi yang mengalami cedera, pelatih Barcelona, Luis Enrique, memilih mencadangkan Andres Iniesta dan Javier Mascherano yang kaya pengalaman. Keputusan itu malah jadi bumerang. Celta mampu mencetak tiga gol pada babak pertama. 

"Saya tidak puas, kami membuat kesempatan untuk naik ke puncak jelang jeda internasional," ujar Enrique, yang harus melihat timnya berada di posisi empat terpaut dua poin di belakang Atletico dan Madrid, lalu satu poin dari Sevilla.

"Kami tidak dalam level yang tepat lepas 15 menit awal. Kami terus menerus kalah bertarung dan mereka mengantisipasi kesalahan kami. Kami tidak bisa menciptakan masalah buat mereka. Saat Anda tertinggal 0-3 dari Celta saat turun minum, Anda tidak boleh beralasan," lanjutnya.

Enrique juga menegaskan bertanggung jawab penuh terhadap penampilan buruk timnya, tetapi menyatakan tidak menyesal terkait tim yang dipilihnya untuk hadapi Celta.

"Saya tidak menyesal. Yang paling kecewa setelah kekalahan seperti ini adalah saya tapi sudah keputusan saya untuk membuat keputusan," tutur Enrique.

Barca sempat mencoba untuk mengejar ketinggalan di paruh kedua saat sundulan Gerard Pique dan penalti Neymar memperkecil ketinggalan jadi satu gol saja. Sebelum kesalahan fatal Marc-Andre Ter Stegen.

Kiper Jerman itu coba mengontrol bola di dalam kotak penalti dan ditekan oleh pemain lawan. Ter Stegen berusaha membuang bola tapi tendangannya malah mengenai Pablo Hernandez dan bola masuk ke gawang Barca.

"Kalau saya tidak membuat kesalahan, kami bisa saja memenangkan pertandingan. Saya meminta maaf pada tim, yang bekerja sangat keras," ujar Ter Stegen menyesal.

"Untuk saya, itu operan yang pas. Itu tak seharusnya terjadi. Itu buruk untuk tim, saya pikir kami kalah karena itu. Itu sebuah error. Saya tak habis pikir itu telah terjadi. Saya harus tetap kuat, kepala ke atas. Kami harus kembali ke jalur yang tepat, begitu juga saya," lanjut kiper yang menggantikan Claudi Bravo tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya