Akhir Kisruh Undian Sepakbola SEA Games 2017

Logo SEA Games 2017 Kuala Lumpur
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA.co.id – Polemik terkait sistem undian sepakbola SEA Games 2017 berakhir. Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) akhirnya merevisi mekanisme undian dalam sepakbola SEA Games 2017.

Ini Sosok Wasit yang Pimpin Duel Timnas Indonesia U-23 Vs Australia, Kontroversial Lagi?

Perubahan ini dilakukan setelah FAM mendapatkan tekanan dari berbagai pihak. Negara-negara AFF melancarkan protes kepada mereka.

Ditambah, Komite Olimpiade Malaysia (MOM) juga tak setuju dengan sistem undian tersebut. Kemarin, MOM dan AFC sudah bertemu dengan FAM.

Dulu Bawa Indonesia Sabet Emas SEA Games, Pramudya Kusumawardana Kini Bela Australia

Lewat pertemuan tersebut, akhirnya FAM mengubah sistem undian anehnya. Malaysia tak lagi memiliki keistimewaan untuk memilih grup mana yang mau mereka huni.

"Melalui sistem baru ini, kami berharap tak ada lagi rasa tak puas di benak negara-negara peserta," kata Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin, dilansir Utusan, Selasa 4 Juli 2017.

Gelar Rakernas, PB Akuatik Indonesia Susun Rencana Mulai PON 2024 Menuju Prestasi Dunia

"Kami akhirnya menggunakan sistem lama, di mana acuannya adalah prestasi dari SEA Games edisi sebelumnya," tambah Mohd Amin.

Sistem undian kali ini membuat Malaysia, sebagai tuan rumah, dipastikan menghuni Grup A. Sedangkan Thailand yang berstatus juara bertahan ada di Grup B.

Lalu, sembilan tim yang tersisa harus melewati proses undian normal. Sepakbola SEA Games memang diikuti 11 negara peserta. Artinya, satu grup akan berisikan enam dan lima tim. 

Selanjutnya: Awal Mula Kisruh

Asal Mula Kisruh

Asal mula kisruh ini berawal dari tersebarnya aturan yang tertera di technical hand book cabang olahraga sepakbola SEA Games pada akhir Juni 2017 lalu. Di mana aturan tersebut menguntungkan tuan rumah, Malaysia.

Keistimewaan didapat timnas Malaysia jelang mentas di cabang sepakbola SEA Games 2017 Kuala Lumpur mendatang. Sebagai tuan rumah, selalu ada pengecualian untuk mereka dalam regulasi baru.

Yang pertama adalah dibebaskan untuk memilih grup mana yang mereka inginkan. Dengan begitu, skuat berjuluk Harimau Malaya bisa menghindar dari grup neraka.

Dikutip dari peraturan cabang olahraga SEA Games 2017, nantinya Timnas Malaysia bebas memilih grup mana yang mereka inginkan. Lucunya, mereka akan memilih di sesi terakhir ketiga di tiap grup yang terisi seusai kuota.

"Sebagai tuan rumah SEA Games Kuala Lumpur 2017 sepakbola laki-laki, Malaysia akan memilih grup yang akan mereka tempati seperti bunyi dalam step tiga peraturan drawing," demikian pernyataan Panitia Pelaksana SEA Games 2017.

Berikutnya, andai mereka lolos ke semifinal. Dalam aturan yang tertera di technical hand book cabang olahraga sepakbola tertera perihal mengenai laga semifinal.

Di sana diatur laga pertama semifinal akan dilakoni oleh pemenang Grup A melawan runner up Grup B. Menyusul kemudian, antara pemenang Grup B berhadapan dengan runner up Grup A. Tetapi, semua itu akan berubah andai Malaysia yang lolos.

"Andai tuan rumah (Malaysia) lolos ke semifinal, maka tuan rumah akan bermain di pertandingan kedua semifinal," demikian bunyi peraturan semifinal SEA Games 2017.

Pelatih Timnas Malaysia Datuk Ong Kim Swee (baju kuning)

Aturan baru ini membuat banyak keberatan dari negara peserta lainnya. Mereka menilai poin-poin yang memasukkan pengecualian kepada tuan rumah dibuat sepihak oleh panitia pelaksana SEA Games 2017.

Aturan baru ini juga mendapat kecaman dari Komite Olimpiade Malaysia (MOM) yang tak setuju dengan cara FAM melakukan pengundian dalam cabang olahraga SEA Games 2017. 

Presiden MOM, Tunku Imran Tuanku Ja'far, menyatakan hal tersebut bisa mencederai azas sportivitas dalam SEA Games 2017.

Ja'far mengakui masalah regulasi memang bukan menjadi ranah MOM, lantaran sudah diserahkan kepada masing-masing federasi. Tapi, apa yang dilakukan FAM, disebutkan Ja'far tak dibenarkan.

"Kami memandang serius masalah ini dan sudah tentu, sebagai tuan rumah, kami harus berlaku adil untuk semua negara peserta sebelum undian dilaksanakan pada 8 Juli 2017 mendatang," terang Ja'far, dilansir Utusan Malaysia.

Selanjutnya: Banjir Protes

Banjir Protes

Polemik ini juga menjadi sorotan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi. Dia mengkritik Malaysia, lantaran diberi kebebasan memilih grup dalam cabang olahraga sepakbola.

Menurutnya, pihak Kemenpora sudah meminta kepada Chief de Mission (CdM) SEA Games 2018, Azis Syamsudin, untuk bernegosiasi dengan Malaysian Orginizing Committee (MASOC) terkait pengundian grup cabang olahraga sepakbola.

Menpora melihat adanya ketidakadilan dalam proses pengundian ini, akibat hak istimewa Malaysia selaku tuan rumah. Imam menegaskan jika hal tersebut melanggar unsur fair play dalam sepakbola.

Lebih lanjut Menpora mengatakan, pengundian ini seharusnya dilakukan secara adil dan tidak merugikan negara peserta SEA Games yang lain. Dengan munculnya regulasi ini, Imam menyebut Malaysia punya taktik hanya ingin berhadapan dengan tim lemah.

"Saya sudah meminta ke CdM agar kembali meminta renegosiasi supaya tidak memberikan peluang adanya ketidakadilan. Walau Malaysia tuan rumah, hal seperti itu tidak boleh. Ini tentu tidak menguntungkan negara lain," kata Imam.

"Yang saya minta kepada CdM adalah meminta agar negosiasi model undiannya. Jadi, pengundian ini harus jujur dan adil. Jangan karena tuan rumah inginnya bertemu tim lemah," ujarnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi

Selain Indonesia, negara-negara lain anggota AFF juga mengecam Malaysia. Mereka mengajukan protes lantaran Malaysia menerapkan aturan aneh yang tidak adil. 

Seluruh anggota AFF, kecuali Malaysia, sudah sepakat untuk melayangkan keberatan secara resmi ke AFC. Karena aturan di SEA Games ternyata sudah disetujui oleh AFC.

"Tanggal 1 Juli 2017 lalu (Sabtu), Seluruh anggota AFF, termasuk Indonesia sepakat menyampaikan keberatan melalui AFC," kata Plt Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono.

Joko menambahkan, keberatan ini langsung direspon AFC yang berkomunikasi dengan panitia lokal, MASOC, dan FAM terkait aturan tersebut. 

Polemik ini pun akhirnya berakhir pada Selasa 4 Juli 2017. FAM akhirnya mengembalikan mekanisme undian dalam sepakbola SEA Games 2017 ke regulasi sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya