Persaingan Duo Manchester Bikin Premier League Membara

Selebrasi gol pemain Manchester City
Sumber :
  • REUTERS/Phil Noble

VIVA.co.id –  Memasuki pekan ke-4, persaingan dalam perburuan gelar Premier League semakin seru. Dua tim teratas diisi oleh duo Manchester, Manchester United dan Manchester City.

Hadapi MU, Atletico Madrid Tak Mau Terkecoh dengan Magis Ronaldo

ManCity sempat naik ke puncak klasemen. Secara luar biasa, The Citizens menggasak Liverpool 5-0 di Etihad Stadium, Sabtu 9 September 2017.

Gabriel Jesus mencetak dua gol di menit 45+6 dan 53. Leroy Sane tak mau kalah dengan dua golnya di menit 77 dan 90+1. Satu gol lainnya disumbangkan Sergio Aguero (24').

Manchester United Diganggu COVID-19 Jelang Lawan Atletico Madrid

MU sebenarnya punya peluang untuk menjauhi kejaran ManCity, saat menghadapi tuan rumah Stoke City di Bet365 Stadium.

Namun, di luar dugaan, Setan Merah yang sebelumnya selalu menang, harus puas dengan skor imbang 2-2. Maxim Choupo-Moting mencetak dua gol di menit 43 dan 63. Dua gol MU disumbangkan Marcus Rashford (45'+1) dan Romelu Lukaku (57').

Harry Maguire Belum Pantas Jadi Kapten Manchester United

Hasil ini membuat tak ada satu tim pun yang sempurna di Premier League musim ini. MU dan ManCity sama-sama menorehkan 10 poin dari 3 pertandingan. Setan Merah yang unggul selisih gol atas sang rival sekota berhak menempati puncak.

Hasil yang membuat rivalitas duo Manchester membara. Manajer ManCity, Pep Guardiola menyebut kemenangan telak membuat timnya percaya diri. Meskipun dia sadar, The Citizens sedikit terbantu dengan kartu merah yang diterima Sadio Mane di menit 37.

"Sudah lama ManCity tidak bisa mengalahkan Liverpool, tetapi kami melakukannya hari ini. Tentu ini memberi kami kepercayaan diri jelang bermain di Liga Champions," ujar Guardiola seperti dilansir situs resmi ManCity.

Kontroversi Kartu Merah Mane


Sebuah insiden mewarnai kemenangan besar ManCity. Tak lain adalah tabrakan yang terjadi antara striker Liverpool, Sadio Mane dengan kiper ManCity, Ederson Moraes.

Ederson langsung tumbang usai kaki Mane mengenai kepalanya. Alhasil, Ederson langsung mendapat perawatan dan digantikan posisinya oleh Claudio Bravo.

Sementara itu, Mane diganjar kartu merah oleh wasit karena dinilai melakukan pelanggaran. Kalah jumlah pemain membuat Liverpool harus menjadi korban ManCity dengan dikalahkan lewat skor 0-5.

Perihal kartu merah Mane, Guardiola menilai Mane memang tak sepenuhnya bersalah atas kejadian itu, dan ragu apakah pantas diberi hukuman tersebut. Dia juga bersyukur Ederson tidak mengalami cedera parah atas insiden tersebut.

"Setelah 10 pemain melawan 11, sedikit lebih mudah untuk kami dan kami memainkan babak kedua dengan cara yang kami inginkan. Permainannya terbaik sampai kartu merah. Ederson, dokter bilang tidak ada yang patah," kata Guardiola dilansir Sky Sports.

"Mane tidak melihat dia (Ederson), dia melihat bolanya tapi akibatnya memang sangat besar. Saya tidak tahu apakah itu layak dikartu merah atau tidak. Saya tidak membicarakan tentang keputusan ketika kami juga kehilangan Kyle Walker karena dikartu merah melawah Everton. Jadi saya tidak tahu," tuturnya.

Sementara itu, Mane meminta maaf atas kejadian ini. Pemain internasional Senegal ini berharap Ederson segera pulih.

"Saya mengharapkan kesembuhan cepat untuk Ederson," kata Mane seperti dilansir dari situs resmi Liverpool.

"Saya minta maaf karena dia terluka saat tabrakan kami yang tidak disengaja di atas lapangan, dan saya minta maaf dia tidak bisa menuntaskan permainan karena hal itu. Saya berdoa dia segera sembuh dan segera kembali bermain," tuturnya.

Mourinho Tolak Jabat Tangan


Kontroversi juga terjadi dalam duel antara Stoke melawan MU. Manajer MU, Jose Mourinho menolak untuk berjabat tangan dengan manajer Stoke, Mark Hughes.

Banyak spekulasi yang muncul, di antaranya adalah dorongan Hughes ketika laga berjalan, atau hasil imbang 2-2 yang didapat MU.

Dalam konferensi pers, jurnalis bertanya pendapat Mourinho mengenai insiden penolakan jabat tangan. Dia enggan berkomentar banyak, karena menolak disalahkan.

"Saya memilih untuk tidak menjawab pertanyaan soal jabat tangan," kata Mourinho, seperti dikutip dari Sky Sports.

"Itu justru membuat saya terlihat seperti melakukan kesalahan, padahal itu tidak benar," tutur pria asal Portugal tersebut.

Terkait dorongan terhadap Mourinho, Hughes membela diri. Dia merasa dalam posisi benar ketika mendorong Mourinho yang masuk dalam area teknik Stoke.

"Mungkin karena itu dia tidak mau menjabat tangan saya. Dan mungkin karena dia memandang ini hasil yang negatif ketika bertandang ke Stoke," tutur Hughes, seperti dikutip dari Sky Sports.

"Kadang manajer enam klub papan atas tidak bisa menerima hasil negatif. Dan mereka bereaksi dengan cara yang salah," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya