Prahara Cavani Vs Neymar Awal Petaka PSG?

JANGAN DIPAKAI
Sumber :
  • Reuteres/Benoit Tessier

VIVA.co.id – Statusnya masih anak baru. Tapi Neymar sudah bisa memikat hati fans PSG usai digaet dari Barcelona dengan harga supermahal, €222 juta.

Enak Bener! Jarang Main tapi Tiba-tiba Juara di Al Hilal, Neymar: Kayak Zaman Sekolahan

Sejumlah gol dan assist telah disumbangkan. PSG pun tampil luar biasa, selalu menang dalam enam laga di kompetisi domestik. Total 21 gol dicetak dan mereka cuma kebobolan tiga kali.

Belum lagi di Liga Champions. Efek kedatangan Neymar mampu membuat Les Parisiens menjelmas sebagai tim yang kian mengerikan di jagad sepakbola Eropa. Mereka menang enam gol tanpa balas di kandang Celtic.

5 Pesepakbola dengan Follower Instagram Terbanyak di Dunia, Messi dan Ronaldo Nomor Berapa?

Tapi cerita indah perjalanan Neymar di PSG mulai terusik pada akhir pekan kemarin. Insiden memalukan terjadi di atas lapangan ketika laga melawan Olympique Lyon.

Neymar berseteru dengan rekan sendiri, Edinson Cavani. Pemicunya adalah mereka berebut ingin mengambil tendangan bebas dan eksekusi penalti.

Neymar Sumbang Rp2,5 Miliar untuk Dani Alves di Tengah Kasus Pelecehan Seksual

Sungguh hal yang tak sepatutnya terjadi mengingat mereka adalah pemain profesional dan sudah kaya pengalaman di pentas dunia. Lebih buruk lagi, pertengkaran keduanya sekarang memicu gosip tak sedap tentang kondisi ruang ganti PSG.

Pelatih Unai Emery sudah tentu menjadi pihak paling disorot atas kejadian tersebut. Banyak yang mempertanyakan ketegasan mantan arsitek Sevilla tersebut dalam menentukan eksekutor bola mati.

Tapi Emery memiliki jawaban sendiri. Dia juga berpikir kalau hal memalukan seperti itu seharusnya bisa diatasi lewat diskusi.

"Eksekusi penalti diambil oleh beberapa pemain, bisa Cavani atau Neymar. Itu perlu kesepakatan antara mereka saat di lapangan, siapa yang mengeksekusi," kata Emery.

"Saya pikir mereka berdua punya kemampuan yang sama. Kalau keduanya tak kunjung mendapatkan kesepakatan, saya yang menentukan. Saya tak mau ada masalah karena hal ini," tuturnya.

Selanjutnya Bantah Berselisih dan Kongsi Brasil

Bantah Berselisih dan Kongsi Brasil

Meski sudah nyata terekam kamera ribut dengan Neymar, Cavani rupanya tetap menyanggah kejadian itu. Dia juga mengklaim hubungan dengan bintang asal Brasil itu normal-normal saja.

"Yang sebenarnya kami semua dalam kondisi normal, seperti yang biasa terjadi di dalam sepakbola," imbuh pemain asal Uruguay itu.

"Sekarang saya belajar dari cerita ini. Orang-orang mengatakan Cavani tidak membiarkan pemain lain mengambil tendangan penalti, dan terjadi masalah dengan Neymar. Padahal sebenarnya semua berjalan normal," ujarnya lagi.

Berbanding terbalik dengan pengakuan Cavani, L'Equipe malah melaporkan kondisi ruang ganti PSG kian tak enak setelah insiden dengan Neymar. Selepas pertandingan, kedua pemain itu harus dipisahkan oleh rekan-rekan untuk menghindari bentrok fisik.

"Kejadian tidak mengenakan antara Neymar dan Cavani berlanjut sampai ruang ganti. Sejumlah rekan mereka harus mengintervensi agar keduanya saling terpisah," kata sumber.

Yang lebih miris dari itu semua, kini diyakini mulai muncul gap besar antara sejumlah pemain dengan yang lain. Mereka mulai membentuk kubu-kubuan.

Dari kasus Neymar dan Cavani ini terkuak, bahwa ada rekan yang bersikap tidak netral, atau malah cenderung terlibat dalam pusaran kasus itu. Yang paling nyata terlihat ialah kanca eratnya, Dani Alves.

Terlihat ketika tengah berebut tendangan bebas, Dani Alves membela Neymar dengan mengambil bola dari tangan Cavani. Tapi mantan bek Juventus menepis anggapan buruk tentangnya dan kasus perselisihan yang ada.

"Dalam sebuah tim seharusnya tidak ada perpecahan dengan rekan satu tim. Kita semua harus bersama-sama untuk terus maju agar tim bisa mencapai tujuannya," ujar Dani Alves.

"Saya pikir kita semua cukup pandai untuk mengetahui, yang terpenting dalam sebuah tim adalah kolektivitas, bukan kesuksesan individu, karena ini adalah olahraga tim," imbuhnya.

Selanjutnya Si Egois vs Pemburu Bonus

Si Egois vs Pemburu Bonus

Neymar butuh legitimasi di klub baru yang berani menjadikannya pemain termahal sejagat. Itu hal yang harusnya bisa dipahami semua, termasuk Cavani.

Lesakan gol tentu menjadi jalan utama Neymar menebus kepercayaan. Meski ada juga yang tetap beranggapan penyerang 25 tahun itu masih belum mampu mengendalikan egonya.

Tidak salah juga. Sebab jika menilik ke belakangan, dalam urusan eksekusi penalti dulu dia juga rajin menyerobot jatah orang. Cuma untungnya, kala di Barcelona, sang algojo utama, Lionel  Messi lebih kalem dan tak pernah mempermasalahkan bila tugasnya diambilalih.

Tercatat, selama empat tahun memperkuat Barcelona, Neymar mendapat 11 'hadiah penalti' dari Messi. Namun hanya lima yang berbuah gol.

Terakhir Neymar mendapat 'hibah' penalti dari Messi terjadi musim lalu, Kala Barcelona mendepak PSG di ajang Liga Champions.

Lalu dari Cavani sendiri, apa latar belakang dia sampai ngotot tetap mengambil eksekusi walau harus ribut dengan Neymar? Diduga, pemicunya yakni bonus besar yang dijanjikan PSG bila eks bomber Napli itu menjadi top scorer Ligue1.

Menurut AS, dalam kontrak Cavani, ada klausul tambahan bila menjadi top scorer di Prancis, dia akan mendapatkan bonus 1 juta euro (Rp15 miliar) di luar gaji.

Cavani adalah top scorer Ligue1 musim lalu dengan mengemas 35 gol dari 36 laga. Itu terjadi usai dia lepas dari bayang-bayang Zlatan Ibrahimovic.

Sepertinya, bakal berat saat ini bagi Cavani untuk mengulang kesuksesan itu karena kehadiran Neymar dan Kylian Mbappe.

Neymar yang baru datang sudah membayanginya dengan sudah mengemas 4 dari 5 laga. Cavani masih terbanyak dengan 7 gol dari 6 laga.

Jadi, akankah onggokan bonus yang diyakini bermuara kepada konflik Cavani dan Neymar akan menggerogoti kekuatan sekaligus membawa petaka bagi PSG?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya