Ketika Chelsea di Persimpangan Jalan

Manajer Chelsea, Antonio Conte.
Sumber :
  • Reuters/John Sibley

VIVA – Aura kemenangan dramatis di Wanda Metropolitana belum benar-benar hilang ketika Chelsea dikejutkan dengan dua kekalahan beruntun di Premier League.

2 Pemain Manchester United Sikapnya Memalukan

Permakluman dan bahkan sedikit sanjungan masih diterima Chelsea setelah dikalahkan Manchester City. Situasi berubah ketika sang juara bertahan ditekuk tim juru kunci, Crystal Palace.

Manajer Chelsea, Antonio Conte, mengaku tidak bisa melakukan rotasi pemain karena tak memiliki kedalaman skuat. Conte benar-benar dibuat pusing karena pemain kunci cedera dan sebagian lagi kelelahan.

Pemain Keturunan Indonesia Tampil, Crystal Palace Hancurkan Man Utd 4-0

"Masalahnya kami harus memainkan pemain yang sama dan mereka dipaksa bermain tiga laga berturut-turut. Saya ambil risiko. Morata cedera saat melawan City, tetapi jika saya tak memasangnya kamu akan bilang saya gila," kata Conte seperti dilansir Standard.

Bek Chelsea, Marcos Alonso, mengatakan badai cedera memang rentan menerpa Chelsea karena mereka harus memainkan banyak laga.

Ngambek saat Ditarik Keluar, Erling Haaland Disemprot Legenda MU: Anak Manja!

"Kami bermain banyak laga sehingga lebih berisiko cedera atau kelelahan. Kami sudah berlatih dengan baik untuk mengantisipasinya. Tapi, hal yang tak diinginkan sedang terjadi," kata Alonso.

The Blues sedang pincang. Sejumlah pemain pilar cedera. Absennya Alvaro Morata dan N'Golo Kante yang paling terasa pengaruhnya.

Kante seorang gelandang bertahan yang juga cakap membantu serangan benar-benar membuat gaya permainan Chelsea berubah.

Sebagaimana bola menggelinding, kabar baik dan buruk silih berganti. Jelang laga Liga Champions, kabar baik datang. Penyerang andalan Chelsea, Alvaro Morata, sembuh lebih cepat dan siap main.

"Dia sudah tak sabar untuk mulai," kata Conte dalam sesi konferensi pers jelang laga melawan AS Roma. 

Chelsea akan menjamu AS Roma di Stamford Bridge, Rabu malam, 18 Oktober 2017 waktu London atau Kamis dini hari, 19 Oktober WIB.

Conte menilai AS Roma merupakan tim hebat dan sejauh ini menunjukkan kerja yang bagus di Serie A. Mereka tertata, punya banyak pemain bagus. 

Tiga pemain AS Roma yang jadi perhatian Conte adalah Daniele De Rossi, Alessandro Florenzi, dan Stephan El Shaarawy.

"Apa yang membuat saya cemas menghadapi Roma adalah antusiasme mereka. Eusebio Di Francesco adalah pelatih hebat yang kini memimpin Roma," katanya.

Di persimpangan

Chelsea di persimpangan jalan. Musim ini memang berbeda dengan musim lalu ketika skuat Antonio Conte meraih titel Premier League. Mereka tidak berlaga di Liga Champions.

Pertanyaan bagaimana strategi Chelsea menjalani musim ini sampai akhir mengemuka jelang laga kontra AS Roma dalam Matchday 3 Liga Champions.

Sepertinya Chelsea harus berani mengambil keputusan yang tepat, fokus Liga Champions atau mempertahankan gelar liga domestik.

Kedalaman skuat harus benar-benar menjadi pertimbangan Conte untuk memutuskan target timnya. Tak ada salahnya melakukan evaluasi di tengah jalan sebagaimana yang dilakukan Jose Mourinho di Manchester United musim lalu.

Mourinho melepas peluang Chelsea finis empat besar dan menerima hanya di posisi 6 klasemen akhir, tetapi tetap lolos Liga Champions karena menjadi juara Liga Europa.

conte harus benar-benar melakukan perhitungan matang dan bukan tidak mungkin opsi sebagaimana Mourinho yang akan diambil. Quo vadis Chelsea?
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya