PSG dan Bayern Lolos Cepat: Sukses Sama Beda Cerita

Pemain PSG dan Bayern Munich
Sumber :
  • REUTERS/Charles Platiau

VIVA – Dua tim elite Eropa memastikan diri lolos cepat ke fase knock out Liga Champions. Menariknya, dua tim itu berasal dari grup yang sama. Mereka adalah PSG dan Bayern Munich. 

Jose Mourinho Siap Kembali Ngelatih, Ini Klub Tujuannya

PSG memuncaki klasemen grup B dengan membukukan 12 poin dari empat laga. Di laga keempat, PSG berhasil mengalahkan Anderlecht dengan skor telak 5-0.

"Saya pikir, kami bermain bagus dalam 90 menit. Kami tidak memberikan mereka kesempatan sama sekali," kata pelatih PSG, Unai Emery dilansir Tribal Football.

Pemain Ini Bisa Jadi Kartu As Arsenal Dapatkan Musiala

Dengan dua laga tersisa, koleksi poin Les Parisiens tidak bisa lagi dikejar oleh dua tim berperingkat terbawah, yaitu Celtic (3 poin) dan Anderlecht (0 poin).

Sedangkan Bayern Munich melaju setelah mengandaskan perlawanan Celtic. Mereka menang di kandang lawan dengan skor 2-1 di laga keempat, Rabu dinihari kemarin.

Suporter Bayern Munich Dilarang ke Markas Arsenal

Duduk di posisi dua klasemen sementara dengan sembilan angka, poin mereka memang masih mungkin disamai Celtic yang sekarang baru mendapatkan tiga poin. 

Namun karena memakai perhitungan head to head, The Bavarian sudah tidak mungkin digeser oleh wakil Skotlandia itu. Bayern dua kali mempecundangi Celtic.

"Kami sadar laga ini sangat sulit, laga yang sangat intens. Saya pikir tim kami bermain baik, meski Celtic sempat membuat masalah," kata pelatih Bayern, Jupp Heynckess.

Meski demikian, perjalanan PSG dan Bayern lolos ke babak 16 besar memiliki perbedaan. PSG lolos dengan sempurna. Bukti bahwa mereka menjadi penantang serius di Liga Champions musim ini.

Sementara geliat Bayern hingga berhasil lolos terjadi setelah memakan 'korban'. Bayern sempat terpuruk yang membuat Carlo Ancelotti dipecat dari kursi pelatih.

Selanjutnya: PSG Sempurna

PSG Sempurna

Para pemain PSG.

PSG masih membuktikan sebagai tim kandidat juara. PSG menyapu bersih empat laga pertama fase grup dengan kemenangan. Poin sempurna pun mereka petik, 12 poin.

Selain itu, Edinson Cavani dan kawan-kawan masih menunjukkan yang tertajam di depan dan terkokoh di belakang. Bukti bahwa mereka klub dengan keseimbangan yang baik.

Hingga laga keempat, PSG sudah mencetak 17 gol. Jumlah gol terbanyak dari semua tim Liga Champions lainnya. Delapan gol di antaranya dicetak Cavani dan Neymar Jr.

Tidak hanya itu, PSG juga menjadi satu-satunya tim yang belum kebobolan di empat laga fase grup Liga Champions. Bukti ketangguhan lini belakang PSG besutan Unai Emery.

Namun, fakta ini belum membuat Emery puas. Sebab, tujuan dia bukan hanya lolos. Tapi juga menjadi juara grup. Sebab posisi juara grup masih bisa digeser Bayern.

"Kami puas karena kami berhasil lolos, itu hal yang terpenting. Tapi tujuan kami adalah juara grup," kata Emery seperti dilansir Tribal Football.

"Kami masih harus bekerja keras di kandang Celtic dan melawan Bayern," lanjut mantan pelatih Sevilla tersebut.

Selanjutnya: Geliat bayern

Geliat Bayern

Para pemain Bayern Munich merayakan gol.

Jika PSG tampil sempurna sejauh ini, berbeda dengan Bayern yang justru jauh dari kata mengesankan. Mereka lolos dengan kualitas yang tidak menonjol.

Dari empat laga yang sudah dilakoni, Bayern hanya meraih tiga kemenangan dan satu kekalahan. Bayern juga cuma bisa mencetak delapan gol dan kebobolan empat gol. 

Skuat Bayern pun sempat dilanda konflik internal yang memicu pemecatan sang pelatih Carlo Ancelotti. Insiden itu terjadi usai Bayern digasak PSG 0-3, awal Oktober lalu.

Bayern segera menunjuk pelatih veteran Jupp Heynckess. Hasilnya, Bayern mulai menggeliat dan menunjukkan tren positif. Baik di Liga Champions dan Bundesliga. 

Puncaknya, saat mereka sukses dua kali menaklukkan Celtic di fase grup Liga Champions pasca kekalahan dari PSG. Dua kemenangan yang membuat Bayern lolos.

"Lolos ke babak 16 besar sangat penting buat kami," kata pelatih Bayern, Jupp Heynckess usai laga melawan Celtic seperti dilansir Soccerway.

"Tapi sulit rasanya bisa memuncaki klasemen karena rekor head to head kami melawan PSG (Bayern kalah 0-3 di pertemuan pertama melawan PSG)," lanjutnya.

Jika ingin memuncaki grup B, Bayern memang harus memenangi dua laga tersisa. Dan khusus di laga melawan PSG, Bayern harus menang lebih dari 3-0.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya