Bhayangkara FC, Sang Raksasa Baru Sepakbola Indonesia

Pemain Bhayangkara FC merayakan gol
Sumber :
  • Dok. Media Bhayangkara FC

VIVA – Siapa sangka, sepak terjang Bhayangkara FC begitu impresif di ajang Liga 1 musim ini. Naik turun performa tak membendung ambisi pasukan Simon McMenemy, untuk menjadi yang terbaik di kompetisi sepakbola kasta tertinggi tanah air. Hasilnya, Bhayangkara FC sukses merengkuh gelar juara Liga 1 untuk pertama kalinya.

1 Poin dari Markas Persib Cukup Membuat Bhayangkara FC Bersyukur

Tim yang baru berdiri pada tahun 2015, memang tak terlalu dipandang dan diprediksi menjadi juara Liga 1. Klub yang sebelumnya bernama Surabaya United dan Bhayangkara Surabaya United, muncul saat PSSI tengah dibekukan oleh Kemenpora.

Di beberapa turnamen, Bhayangkara FC saat itu memang tak pernah tampil sebagai kampiun. Namun di ajang Liga 1, Evan Dimas cs justru mampu mengandaskan beberapa tim papan atas lain semisal Bali United, PSM Makassar, Madura United, dan Persipura Jayapura.

Andai Tak Ada Championship Series, Borneo FC Sudah Juara Liga 1 Musim Ini

Bhayangkara FC menyegel gelar juara Liga 1, usai menekuk Madura United 3-1 dalam laga lanjutan pekan ke-33 di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu 8 November 2017 WIB. Dengan catatan 68 poin, Bhayangkara FC tak terkejar lagi untuk menjadi juara Liga 1.

Hattrick penyerang anyar, Ilija Spasojevic, ke gawang Madura United, memastikan gelar juara Liga 1 mutlak milik Bhayangkara FC. Keberhasilan Bhayangkara FC menjuarai Liga 1, jadi catatan sejarah bagi klub yang baru berusia dua tahun ini.

Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak

Skenario Segel Gelar

Jika melihat tabel klasemen pekan k3-33, Bhayangkara berada di puncak klasemen. Catatan ini terpaut tiga poin dari pesaing terdekat, Bali United. Bali United yang berada di posisi kedua, memiliki nilai 65.

Bhayangkara FC dan Bali United sama-sama memiliki satu pertandingan sisa. Bhayangkara akan berhadapan dengan Persija Jakarta di pertandingan pamungkasnya, sementara Bali United menjamu Persegres Gresik United.

Meski masih sama-sama memiliki satu laga sisa, Bhayangkara FC memastikan gelar lantaran unggul head to head atas Bali. Jadi, andai di laga akhir Bhayangkara kalah dari Persija sementara Bali United menang melawan Persegres, maka poin akan tetap sama 68. Namun, Bhayangkara FC unggul head to head atas Bali United.

Sebelumnya, Bhayangkara FC sukses memetik kemenangan atas Bali United dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama, Bhayangkara FC sukses menggasak Bali United saat bertandang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, 9 Juni 2017.

Kemudian di pertemuan kedua, Bhayangkara FC kembali mampu menjinakkan agresivitas Bali United dan menang 3-2. Berkat dua kemenangan tersebut, Bhayangkara FC unggul head to head atas Bali United.

Kontroversi Jelang Juara

Meski sudah menyegel gelar juara, Bhayangkara FC harus lebih dulu melewati sejumlah kisah kontroversial. Hasil Imbang 1-1 dalam laga kontra Mitra Kukar di pekan ke-32, ternyata berbuntut panjang. Sebab, Bhayangkara FC akhirnya diberikan kemenangan WO (walk out) 3-0, lantaran Mitra Kukar memainkan Mohamed Sissoko.

Eks gelandang Juventus dan Liverpool itu jadi penyebab Mitra Kukar terkena sanksi kalah WO dari Bhayangkara, karena ia masih dalam masa sanksi larangan bermain. Karena memainkan pemain yang tengah dalam masa sanksi, Mitra Kukar akhirnya dinyatakan kalah WO 0-3, dan peluang Bhayangkara FC menjadi juara sangat besar.

Tak mau dituding mendapat untung dari keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Bhayangkara menegaskan jika pihaknya tak pernah mendapat bantuan dari siapapun, termasuk dari Komdis.

"Komdis adalah badan independent yang tidak pernah dan tidak bisa di intervensi.  Faktanya kami menang di setiap pertandingan tidak pernah mendapatkan bantuan siapapun baik di kandang atau tandang," bunyi pernyataan manajemen Bhayangkara FC dalam rilis yang diterima VIVA, Rabu 8 November 2017 sore WIB.

"Faktanya,  kalau melihat klasemen Bhayangkara adalah tim yg paling banyak menang dari tim lain di Liga1," lanjut pernyataan manajemen Bhayangkara FC.

Ekspresi Cetak Sejarah

Bukan perkara mudah bagi sebuah tim baru untuk menjuarai sebuah kompetisi. Namun, Bhayangkara FC mampu membuktikannya. Catatan 21 kemenangan, tiga hasil imbang, dan sembilan kemenangan, dalam 33 pertandingan, jadi hasil perjalanan Bhayangkara FC di musim pertama berkiprah di Liga 1.

Meski harus melewati beberapa situasi kontroversial, pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, tetap berkaca kepada hasil yang diraih timnya. McMenemy tahu jika Bhayangkara FC adalah tim yang memetik kemenangan paling banyak di ajang Liga 1, dibanding 17 kontestan lainnya.

Tak lupa, McMenemy juga mengucapkan terima kasih dan mendedikasikan gelar juara Bhayangkara FC untuk para suporter yang dikenal dengan sebutan Bharamania.

"Kami menang lebih banyak dari tim-tim lain. Saya sangat bangga menjadi pelatih Bhayangkara FC, meski (seandainya) finish di posisi kedua dan ketiga. Tapi faktanya kami juara. Terima kasih kepada semua fans Bharamania yang sudah sangat mendukung kami. Ini adalah kemenangan kita semua," ujar McMenemy dalam rilis yang diterima VIVA, Kamis 9 November 2017 dini hari WIB.

Selain McMenemy, kebahagiaan juga menghinggapi Spasojevic. Catatan hattrick yang dicetaknya dalam laga kontra Madura United, memastikan gelar juara bagi timnya. Bomber yang akrab disapa Spaso ini merupakan salah satu pemain yang berhasil membuat rekor meraih gelar juara Liga Indonesia secara beruntun.

Spaso jadi salah satu pemain yang ikut membawa Persib Bandung juara Indonesian Super League (ISL) 2014. Satu nama lainnya yang juga menctat rekor ini adalah gelandang veteran, Firman Utina.

"Mencetak tiga gol dan menjadi juara, sangat menakjubkan. Amazing (luar biasa). Saya datang ke Indonesia untuk juara, seperti yang saya lakukan dengan Persib. Ini adalah kerja keras tim dan saya bangga menjadi bagian dari tim ini. Bhayangkara FC amazing," kata Spaso.

Selamat kepada Bhayangkara FC, sang raksasa baru sepakbola Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya