Demo Bonek, Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Oknum Polisi

Polisi mengejar provokator dari bonek di Stadion Tugu.
Sumber :
  • Danar Dono - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Sejumlah jurnalis juga ikut menjadi korban saat melakukan peliputan demonstrasi fans Persebaya Surabaya, Bonek, di Surabaya, Kamis malam, 10 November 2016 lalu. Mereka menjadi korban pemukulan dan perampasan kamera oleh oknum polisi yang menjaga demonstrasi tersebut.

Persebaya Ditahan Imbang Persita, Pemain Ini Jadi Sorotan

Mereka adalah M Adriansyah (Merdeka.com), Sugiantoro (SBO TV), Diday Tenola (Jawa Pos), dan Hadi (RTV). Dalam audiensi di Mapolrestabes Surabaya, Jumat, 11 November, Adriansyah mengatakan, saat itu dia sedang meliput dan memotret peristiwa tersebut.

"Tapi, tiba-tiba ada polisi yang merampas kamera saya, dan meminta menghapus file foto saya," kata Adriansyah.

Persebaya Surabaya Main Imbang Melawan Persita Tangerang

Tidak hanya itu, polisi juga melakukan pemukulan kepada dua rekannya. Mereka adalah Hadi dari RTV, dan Diday dari Jawa Pos.

"Oleh karena itu, saya meminta kepada Kapolrestabes Surabaya untuk bertindak tegas kepada anggotanya yang bertindak brutal, karena kami juga membantu polisi dalam memberitakan peristiwa itu," ujar Adriansyah.

Persebaya Surabaya Waspadai Kekuatan Persita Tangerang

Menanggapi hal itu, Wakil Kepala Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Denny Setia Nugraha Nasution minta maaf. Menurutnya, kejadian itu merupakan kesalahpahaman.

"Karena saat itu kondisinya tidak berimbang. Jumlah Boneknya terlalu banyak, sehingga banyak anggota yang di luar kendali," kata Denny.

Denny berjanji, ke depannya dia akan melakukan evaluasi terkait hal itu. "Saya juga mengimbau, agar saat melakukan peliputan, teman-teman jurnalis sebaiknya di belakang petugas demi keamanan," ujar Denny.

Sebelumnya, ribuan Bonek tersebut melakukan demonstrasi karena kecewa dengan keputusan dalam Kongres PSSI yang digelar di Jakarta. Dalam kongres itu, Persebaya tetap tidak diizinkan untuk berlaga dalam kompetisi musim depan.

Namun, belakangan demonstrasi itu berubah menjadi ricuh. Selain melakukan perusakan, Bonek juga memblokir ruas Jalan Ahmad Yani. Oleh karena itu, polisi pun melakukan tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa demonstrasi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya