- Nur Faishal (Surabaya)/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Persebaya Surabaya memenangkan laga melawan PSIS Semarang di Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 19 Maret 2017. Hasil tersebut jadi modal mental bagi tim kebanggaan arek-arek Suroboyo jelang kompetisi Liga 2.
Berlaga di tengah dukungan puluhan ribu Bonek (julukan suporter Persebaya) dan sebagian suporter lawan, laga Persebaya kontra PSIS Semarang berjalan seru. Kedua tim terlihat bermain lepas. Saling serang ditunjukkan kedua tim dan tercipta beberapa peluang gol di masing-masing tim.
Pada babak pertama, enam peluang gol diciptakan Persebaya, dua di antaranya mengarah ke gawang PSIS Semarang. Bahkan, skor nyaris diperoleh Persebaya di menit ke-27, tapi mampu digagalkan kiper PSIS, Aji Bayu Putra.
Di babak kedua, PSIS yang justru tampil lebih agresif. Sayang, empat peluang yang diciptakan pasukan PSIS selalu gagal dihadang kiper Persebaya, Dimas Galih. PSIS bahkan harus tampil dengan sepuluh pemain setelah Anhar Latif diganjar kartu merah oleh wasit pada menit ke-75.
Persebaya memecah kebuntuan sembilan menit menjelang laga usai. Tim Bajul Ijo dihadiahi penalti oleh wasit setelah penyerang Persebaya, Siswanto, dilanggar di kotak terlarang. Rahmat Irianto ditunjuk sebagai eksekutor dan mampu menggetarkan mistar gawang PSIS.
Persebaya akhirnya memastikan kemenangan 1-0 atas PSIS Semarang setelah wasit meniup peluit panjang. "Hasil ini menjadi pemicu dan penyemangat tim kami sebelum bermain resmi di kompetisi," kata pelatih Persebaya, Iwan Setiawan.
Sementara itu, pelatih PSIS Semarang, Subangkit, mengatakan bahwa pertandingan berjalan seru. Dia tidak kecewa kendati timnya mengalami kekalahan. Menurutnya, pemainnya mampu menunjukkan permainan lepas sehingga jalannya pertandingan jauh dari kesan uji coba. "Penonton juga menambah jalannya pertandingan menarik," ucapnya.
Laga uji coba Persebaya kontra PSIS Semarang ini terasa istimewa karena ditonton beberapa orang penting. Hadir langsung menonton di Gelora Bung Tomo, di antaranya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi, dan mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. (ase)
