Derby Malang Berujung Ricuh, Laga Terhenti di Menit 80

Derby Malang antara Arema Indonesia melawan Persema.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Lucky Aditya Ramadhan (Malang)

VIVA.co.id – Laga lanjutan Grup E Liga 3 Zona Jawa Timur antara tuan rumah Persema 1953 kontra Arema Indonesia di Stadion Gajayana, Malang, Rabu, 2 Agustus 2017, berakhir ricuh. 

Modus Lima Tersangka Mafia Bola Liga 3 yang Diungkap Polda Jatim

Kericuhan terjadi di menit ke 80 saat pemain Persema mencoba mengintimidasi pemain Arema Indonesia. Kericuhan antarpemain membuat sekitar 5 ribu Aremania yang hadir geram. 

Sebagian dari mereka mencoba turun ke lapangan. Namun aksi sigap aparat keamanan mampu menghalau Aremania untuk kembali ke tribun penonton.

Profil Herman Dzumafo, Semakin Tua Semakin Menjadi

Kericuhan bermula saat salah satu pemain Arema Indonesia menerjang pemain Persema Ahmad Lutfianto. Pemain Persema melakukan protes kepada wasit Rahman Effendi. Protes tak digubris pemain Persema meninggalkan lapangan. Pertandingan pun terhenti.

Pemain Arema Indonesia juga melakukan protes meminta wasit untuk meneruskan laga. Yance Asep Duwiri yang melakukan protes justru dikartu merah oleh wasit. Keputusan wasit memberi kartu merah membuat official tim Singo Edan melancarkan protes.

Pengaturan Skor Tercium di Liga 3 Jawa Timur

Wasit memutuskan menghentikan laga di menit 80. Pertandingan dinyatakan berakhir dengan skor imbang 1-1 untuk kedua tim. Gol Persema dicetak oleh Andhika Agrapana. Sedangkan gol Arema dicetak oleh Moch Zulkarnaen.

"Hasil sementara wasit memutuskan laga dihentikan karena waktu tersisa 10 menit. Karena banyak penonton yang turun. Dan panitia pelaksana kurang sigap dalam menjaga keamanan," kata Pengawas Pertandingan, Purwahyudi.

Pelatih Arema Indonesia, Totok Anjik mengaku dirugikan dengan keputusan wasit meninggalkan lapangan. Menurutnya, laga masih menyisahkn waktu 15 menit lebih, dan Arema berpeluang meraih kemenangan.

"Harusnya diteruskan, suporter juga bisa dihalau kembali ke tribun. Asal wasit kembali dan fair semua pasti aman. Kita rugi karena pertandingan masih panjang, target kita menang untuk lolos ke Liga 2," kata Totok Anjik.

"Kejanggalan ini banyak terjadi. Pertama, Panitia pelaksana wasit nasional Iwan Sukoco. Pengawas Pertandingan Purwahyudi orang Malang. Ini derby Malang kenapa tidak orang dari daerah lain yang ditugaskan," ujar Totok Anjik.

Sedangkan pelatih Persema, Jonathan mengatakan, jika timnya mengikuti instruksi Pengawas Pertandingan untuk meninggalkan lapangan. Wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan di menit 80.

"Kita meninggalkan lapangan karena Pengawas Pertandingan bilang sudah memasuki menit ke 80. Dari segi keamanan tidak bisa menjamin, mungkin takutnya faktor keselamatan perangkat pertandingan," ujar Jonathan.

Samsul Satria salah satu Aremania yang hadir di Stadion Gajayana, mengaku kecewa dengan sikap tuan rumah yang tidak mau melanjutkan pertandingan. Ia menilai sebagai tuan rumah harusnya Persema siap dalam menggelar pertandingan.

"Kita datang beli tiket untuk menonton Arema Indonesia. Tapi Wasit menghentikan pertandingan, dan Persema tidak mau melanjutkan pertandingan. Kita kecewa dan protes agar mereka mau kembali bertandingan," kata Samsul. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya