- VIVA.co.id/Pratama Yudha
VIVA.co.id – Sebanyak 15 klub peserta Liga 1 pada 4 Oktober 2017 lalu menyampaikan protes kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. Mereka mempermasalahkan belum adanya transparansi meski kompetisi sebentar lagi usai.
Ada beberapa ketidakpuasan 15 klub Liga 1 terkait transparansi bisnis, legal, dan teknis. Karena itulah, mereka mengancam akan mogok berkompetisi hingga PT LIB mau memberi kejelasan.
Selang sehari kemudian, PT LIB tak mau kalah gertak. Mereka justru mempersilakan 15 klub Liga 1 untuk mogok, namun harus ingat ada konsekuensi penuntutan balik terkait tindakan yang merugikan.
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, tak ingin masalah ini berlarut. Dia menilai, momentum tersebut harus dijadikan hal positif, dengan memperbaiki komunikasi antara klub dan operator.
"Apa yang disampaikan oleh teman-teman 15 klub kemarin, PSSI menganggap ini hal yang perlu dikonversi menjadi sebuah peluang untuk memperbaiki komunikasi antara Liga dan seluruh klub," tutur Joko.
"Pertumbuhan industri sepakbola melalui Liga profesional telah nyata, dan tantangannya pasti berbeda setiap tahun. PSSI menganggap ini hal yang pasti bisa diselesaikan," imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Jokdri itu mengatakan, klub dan PT LIB akan menggelar pertemuan pada 10 Oktober 2017 mendatang. Di sana akan dibahas mengenai apa saja masalah yang ada, dan diharapkan bisa mendapatkan solusi terbaik. (one)