- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (7-10-17)
VIVA.co.id – Masalah lisensi klub Liga 1 jelang kompetisi berakhir, masih juga belum usai. Padahal, kompetisi sepakbola kasta tertinggi Indonesia, hanya menyisakan lima pekan lagi. Namun, kenyataannya, klub-klub kontestan masih belum mengantongi lisensi.
Khusus untuk tiga tim teratas, juara, runner-up, dan peringkat ketiga Liga 1 di akhir musim, berkesempatan tampil di kompetis tingkat Asia, semisal Liga Champions Asia dan AFC Cup. Namun, apabila klub-klub ini belum memiliki lisensi, tidak akan bisa tampil di kompetisi tersebut.
Dalam berita sebelumnnya, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menyebut, lisensi klub untuk bermain di level Asia harus diperbarui per tahun. Namun, saat itu Joko tidak membahas kejelasan terkait lisensi.
Hal ini yang jadi fokus beberapa klub papan atas, menyambut kompetisi level Asia. Salah satunya adalah Madura United (MU). MU yang saat ini berada posisi ketiga klasemen, berpeluang besar tampil di ajang AFC Cup. Namun, MU juga masih belum mengantongi lisensi.
Manajer MU, Haruna Soemitro membenarkan, bukan hanya timnya yang belum memiliki lisensi. Tetapi, juga seluruh tim kontestan Liga 1. Sebab itu, manajemen Laskar Sapeh Kerrab meminta PSSI mengawal, mendampingi, dan mengadvokasi klub-klub anggotanya.
Haruna juga enggan menjawab pertanyaan soal lisensi. Menurutnya, bukan klub yang harusnya bertanggung jawab soal lisensi, melainkan PSSI.
"Jadi begini, kalau ditanya soal lisensi, bukan cuma Madura United saja yang belum dapat lisensi. Jadi, sampai hari ini, klub-klub di Indonesia ini masih belum punya lisensi. Masalah ini, seharusnya tanya sama PSSI saja," kata Haruna, saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis 12 Oktober 2017 siang WIB.
"Seharusnya, PSSI mengadvokasi kita, mendampingi kita untuk menyelesaikan masalah lisensi ini," ujarnya.
Lihat statistik, preview, dan prediksi Liga 1 pekan ke-29 akhir pekan ini hanya di JELANG LAGA VIVA.co.id.
