- twitter.com/maduraunitedfc
VIVA.co.id – Madura United gagal memetik kemenangan saat menjamu Borneo FC dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Ratu Pamelingan, Jumat 13 Oktober 2017. Kedua tim bermain imbang 1-1.
Dipimpin wasit asal Iran, Hasan Akrami, pertandingan berlangsung panas. Madura United bisa unggul lebih dahulu pada menit 34 melalui gol Fachruddin Aryanto.
Pada menit 62, giliran Borneo FC yang menyamakan kedudukan melalui Flavio Beck Junior. Selang delapan menit kemudian, gelandang Madura United Dane Milovanovic diganjar kartu merah.
Tensi pertandingan pun semakin panas. Hingga puncaknya, ketika wasit meniupkan peluit panjang, seorang suporter tuan rumah menerobos masuk ke dalam lapangan dan melepaskan tendangan ke arah Hasan.
Menanggapi ketidakpuasan terhadap kepemimpinan wasit, pelatih Madura United, Gomes de Oliviera enggan ikut larut. Dia menyerahkan sepenuhnya evaluasi wasit kepada Komite Wasit PSSI.
"Mungkin memang, ada keputusan wasit yang merugikan. Ada komisi wasit yang akan evaluasi. Saya fokus membantu tim agar bermain maksimal di sisa pertandingan,” ujar Gomes.
Juru taktik asal Brasil itu menyayangkan anak asuhnya tidak maksimal dalam memanfaatkan peluang. Sebab, seharusnya banyak peluang yang bisa dijadikan gol.
Ungkapan Gomes berbeda dengan yang diutarakan manajer Madura United, Haruna Sumitro. Dalam konferensi pers, dia menuding wasit asing merupakan sebuah skenario pihak tertentu.
Hasil imbang membuat Madura United semakin tertinggal dari Bhayangkara FC yang memuncaki klasemen sementara Liga 1. Laskar Sape Kerap berada di tempat ketiga dengan raihan 53 poin.
Jumlah itu mereka dapatkan setelah melalui 29 pertandingan. Sedangkan Bhayangkara FC, sudah bisa meraup 59 poin dari 28 pertandingan.