- Action Images via Reuters/Carl Recine
VIVA – Jose Mourinho berkeluh kesah betapa beratnya menjadi manajer Manchester United. Tingginya ekspektasi membuatnya dihantui lagi tekanan berat Real Madrid dan terkenang indahnya suasana kekeluargaan di Inter Milan.
Mourinho sebenarnya sudah membawa MU lebih baik dibandingkan beberapa musim usai Sir Alex Ferguson pensiun. Meski kini berada di posisi 2 klasemen sementara, Mourinho terus dihujani kritik karena terpaut jauh dari Manchester City yang kokoh di puncak. Selisih poinnya saat ini 11, Man City di puncak dengan 49 poin dan MU mengemas 38 poin dari 17 pertandingan.
"Saya tahu tidak mudah pekerjaan ini. Saya punya pengalaman sebelumnya," kata Jose Mourinho seperti dilansir Sky Sports, Jumat 15 Desember 2017.
Manchester United adalah klub dengan sejarah panjang kejayaan. MU merajai Eropa di tangan Sir Alex Ferguson. Manajemen dan fans tak mau kompromi dengan target juara.
"Kamu bergabung klub dengan sejarah hebat di mana orang-orang melihat sejarah itu tidak pada momen dan harapan mereka begitu tinggi sehingga pekerjaan ini terasa begitu sulit," katanya.
Tuntutan ini sama dengan yang dirasakannya saat menangani raksasa Spanyol, Real Madrid. Manajer yang membawa Inter Milan menjadi juara Liga Champions itu tiga musim di Santiago Bernabeu.
Mourinho dipecat Real Madrid karena tak bisa mempersembahkan piala sebagaimana harapan para petinggi klub dan tentu saja Madridista.
"Ketika saya pergi ke Real Madrid, itu adalah momen sulit. Tidak ada gelar liga dalam beberapa tahun, tidak ada gelar kejuaraan dalam beberapa tahun, apalagi Liga Champions."
"Itu berat tetapi tentu saja bagus buat perkembangan karier manajer saya."