Sumber :
- zimbio
VIVAbola
- Kiper timnas Italia, Gianluigi Buffon mengaku menyukai gaya bermain yang diterapkan pelatih Cesare Prandelli. Namun, dia menyayangkan agresivitas menyerang yang tidak diimbangi dengan kedisiplinan dalam bertahan.
"Hanya sekarang ini Italia bermain dengan pendekatan permainan yang ofensif. Terakhir kali saya melihat pola ini diterapkan ketika Piala Dunia 1978," kata Buffon dilansir Football Italia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Hanya sekarang ini Italia bermain dengan pendekatan permainan yang ofensif. Terakhir kali saya melihat pola ini diterapkan ketika Piala Dunia 1978," kata Buffon dilansir Football Italia.
Baca Juga :
LIVE MATCH: Italia vs Spanyol Masih Sama Kuat
"Tapi saya menilai pertahanan Italia justru melemah karena karakter para pemain saat ini lebih menyerang," tambah dia.
Kapten Juventus ini menyebutkan kekurangan Italia di sisi pertahanan sangat terlihat ketika Gli Azzuri dikalahkan oleh Brasil dengan skor 2-4. Beberapa gol Brasil, dikatakan oleh pelatih berusia 34 tahun tersebut, lahir karena konsentrasi lini belakang yang sangat buruk.
"Pada menit ke-90, kita berusaha mengejar ketertinggalan. Tapi karena sedikit kesalahan akhirnya Fred mampu memperbesar keunggulan," beber Buffon.
"Yang paling menyakitkan justru gol dari Neymar. Saya tidak melihat kapan dia melepaskan sepakan dari kakinya," lanjutnya.
Buffon berpendapat, Italia harus diberikan sedikit polesan di sisi pertahanan. Perbaikan di lini pertahanan dirasa perlu untuk menghadapi tim sekelas Spanyol yang memiliki pola permainan dengan bertumpu pada bola-bola cepat.
"Kita harus memperkuat pertahanan untuk menghadapi Spanyol. Sebisa mungkin jangan mengulangi performa buruk saat kita jumpa mereka di final Euro 2012 lalu," harap Buffon.
Pada perhelatan Piala Konfederasi ini, Italia termasuk ke dalam salah satu tim yang paling sering kebobolan. Mereka sudah kebobolan sebanyak delapan gol dan membuat gol dalam jumlah yang sama. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tapi saya menilai pertahanan Italia justru melemah karena karakter para pemain saat ini lebih menyerang," tambah dia.
