Sumber :
- REUTERS/Ueslei Marcelino
VIVAbola
- Protes besar-besaran yang ditunjukan masyarakat Brasil semakin memuncak. 100.000 demonstran kabarnya akan mengambil alih jalan di Belo Horizonte pada hari Rabu, 26 Juni 2013, ini.
Protes itu akan difokuskan sekitar stadion yang akan menggelar laga semifinal antara tuan rumah, Brasil, melawan Uruguay. Kehadiran presiden FIFA, Sepp Blatter, jadi salah satu alasan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Julio Cesar, Sosok Terlupakan di Timnas Brasil
Protes itu akan difokuskan sekitar stadion yang akan menggelar laga semifinal antara tuan rumah, Brasil, melawan Uruguay. Kehadiran presiden FIFA, Sepp Blatter, jadi salah satu alasan.
Baca Juga :
Del Bosque Sebut Brasil Lebih Diunggulkan
Massa sendiri masih menyindir pemerintah Brasil yang lebih mengutamakan pembangunan stadion, dibanding tunjangan kesehatan maupun pendidikan. FIFA juga dituding bisa mengontrol penuh sang tuan rumah.
Menurut media Brasil, jumlah 100.000 orang itu memang sangat mungkin terjadi. Karena arus massa masih deras dalam demo yang terjadi selama beberapa hari belakangan. Apalagi, hari ini bertepatan dengan libur Minas Gerais, di negara bagian tersebut.
Meski demonstrasi hari Rabu ini rencananya akan digelar aksi damai, pihak keamanan masih khawatir. Setelah para demonstran rencananya berjalan dengan perlengkapan lengkap, seperti sarung tangan, kacamata pelindung, sampai masker wajah.
Pilar Timnas Brasil, Fred, mengaku dirinya mendukung demonstrasi tersebut. Namun, ia berharap para demonstran bisa menjaga kedamaian.
"Saya berada di pihak mereka karena masyarakat pantas dapat yang lebih baik. Itu tentunya harus dijalankan tanpa kekerasan atau vandalisme. Semoga nanti damai, tanpa keributan dengan polisi," ujar Fred, seperti dilansir
O Globo
.
Sempat ada wacana laga semifinal nanti sebaiknya diundur. Namun, polisi dapat menjamin laga itu akan berjalan aman, setelah mendapatkan tenaga bantuan dari angkatan bersenjata Brasil. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Massa sendiri masih menyindir pemerintah Brasil yang lebih mengutamakan pembangunan stadion, dibanding tunjangan kesehatan maupun pendidikan. FIFA juga dituding bisa mengontrol penuh sang tuan rumah.
