Qatar & Rusia Tak Layak Tuan Rumah PD

Trofi Piala Dunia
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Federa Sepakbola Dunia (FIFA) telah merampungkan evaluasinya terhadap kandidat tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam

Hasilnya FIFA menempatkan dua negara belum layak menjadi tuan rumah perhelatan akbar sepakbola dunia itu. Pertama, Qatar sebagai negara paling berisiko tinggi sebagai penyelenggara, hampir tidak mungkin menjadi penyelenggara. Panas padang pasir sepanjang Piala Dunia digelar berisiko tinggi bagi kesehatan pemain dan ofisial.

Sementara Rusia, terkendala jarak antara satu kota ke kota yang lainnya. Sangat repot memindahkan tim dan fans dari satu ke lain kota dengan transportasi udara. Jarak dari satu ke lain kota di Rusia tidak bisa ditempuh dengan kereta.

PlayStation 5 bikin Sony Semringah

Akibatnya, hasil evaluasi yang dipublikasikan, Jumat kemarin, sangat memukul Qatar. Negeri di kawasan Teluk itu telah membangun stadion mewah, tapi secara teknis tidak dianggap tidak memenuhi syarat.

Padahal, kedua negara telah menghabiskan miliaran dollar AS untuk membangun stadion dan bandara. Tim inspeksi teknis FIFA menempatkan tujuh negara yang bersaing menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 sebagai low risk.

Tiga calon lain yakni, AS, Belgia/Belanda, dan Jepang, masuk kategori medium risk dalam hal perencanaan legal. FIFA mengatakan ketiga negara tidak sepenuhnya mendapat jaminan pemerintah untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur.

Kabar ini membuat Senat AS melayangkan resolusi untuk mendorong agen-agen federal memenuhi semua yang diperlukan bagi terwujudkanya keinginan AS menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Inggris dan Spanyol/Portugal masuk kategori medium risk di dua dari 17 kategori. Dua kategori itu adalah stadion, fasiltias tim, dan jaminan legal dari pemerintah dan kota penyelenggara.

Ilustrasi cuaca panas.

Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas

Thailand mengeluarkan peringatan baru tentang cuaca panas ekstrem dimana pemerintah mengatakan sengatan panas telah menewaskan sedikitnya 30 orang tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024