Gempa Christchurch, Nasib 300 WNI Dipantau

Kota Christchurch, Selandia Baru, usai gempa bumi 22 Februari 2011
Sumber :
  • AP Photo/TVNZ via Associated Press Television News

VIVAnews - Pemerintah Indonesia, melalui kantor perwakilan diplomatik di Selandia Baru, memantau perkembangan situasi pasca gempa bumi di Kota Christchurch yang terjadi hari ini, Selasa, 22 Februari 2011. Jumlah korban tewas di kota terbesar kedua Selandia Baru itu sebanyak 65 orang, namun tidak ada warga negara Indonesia (WNI).

"Belum ada laporan WNI jadi korban di gempa Selandia Baru," kata Tatang Razak, Direktur Perlindungan WNI dari Kementrian Luar Negeri Indonesia di Jakarta. "Namun masih terus dipantau karena proses pencarian korban masih dilakukan, diduga masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan."

Dia mengungkapkan saat ini terdapat 3.000 WNI di Selandia Baru. Sebanyak 300 orang berada Christchurch. "Sebanyak 30 orang adalah mahasiswa dan sisanya adalah mereka yang bekerja dan menikah dengan warga setempat," kata Tatang.

Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, mengungkapkan bahwa gempa bumi di Kota Christchurch hari ini telah menewaskan sedikitnya 65 orang. Namun, jumlah korban dikhawatirkan bisa bertambah saat tim penyelamat terus melakukan evakuasi atas warga yang masih terperangkap reruntuhan bangunan.

Menurut kantor berita Associated Press, gempa bumi berkekuatan 6,3 pada Skala Richter mengguncang kota terbesar kedua di Selandia Baru pada siang hari. Saat itu, banyak warga kembali melanjutkan rutinitas usai jam istirahat.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK, mengatakan bakal memonitor program makan siang gratis yang jadi agenda prioritas pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024