- Yadi | VIVAnews
VIVAnews - Persib Bandung, hari ini, Senin 14 Maret 2011 genap berusia 78 tahun. Sebagai sebuah tim, selama itu pula alur cerita Maung Bandung dinikmati, terutama oleh bobotoh.
Memori kemenangan Persib di final Liga Indonesia 1994/1995, sampai sekarang masih menjadi kenangan yang diharapkan bisa kembali terulang.
"Saya turut bahagia. Apalagi suasananya Persib baru saja memperoleh kemenangan dari Pelita Jaya. Akan lebih lengkap rasanya jika nanti bisa meraih hasil serupa saat menghadapi Persija Jakarta," kata Pelatih Persib Daniel Roekito usai latihan, Senin 14 Maret 2011.
Lebih dari itu, Manager Persib, Umuh Muchtar menyatakan, setelah mendapatkan kado kemenangan atas Pelita Jaya 2-1 akhir pekan lalu. Ia berharap para pemain bisa memberikan kado kemenangan kedua yang menurutnya bakal terasa lebih spesial, apabila Maung Bandung bisa mengalahkan musuh bebuyutan, Persija Jakarta, Jumat 18 Maret 2011 nanti.
"Mungkin tidak akan ada acara seremonial yang besar-besaran. Cukup dengan syukuran saja. Kemenangan atas Persija mungkin akan jadi persembahan yang spesial dari Persib untuk bobotoh," kata Umuh kepada VIVAnews.com.
Sementara, bagi kiper Markus Haris Maulana, kebahagian di hari jadi Persib jadi berlipat karena juga bertepatan dengan ulang tahunnya. Kiper nomor satu timnas Indonesia itu, berharap pada usianya yang ke-30 dan usia Persib yang ke-78, gelar juara Piala Indonesia di akhir musim ini jadi kado teristimewa yang bisa diperoleh.
"Kita cukup berharap ada gelar juara musim ini. Saya melihat kondisi tim saat ini sangat mendukung. Ada komitmen tinggi dari pemain, pelatih serta manajemen untuk meraih juara Piala Indonesia tahun ini. Semoga bisa terwujud," harap Markus.
Pada perayaan HUT Persib ke-78 ini, manajemen maupun pengurus teras PT PBB belum mengagendakan perayaan yang bersifat besar-besaran. Manajer Umuh Muchtar mengungkapkan pihaknya hanya berencana menggelar tumpengan atau syukuran di salah satu kediamannya di kawasan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Laporan: YADI | Bandung
Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin mempersilakan warga untuk mengajukan keberatan jika terkena penonaktifan NIK.
