Kronologi Kisruh PSSI Jilid II

Agum di tengah Kelompok 78
Sumber :
  • Marco Tampubolon/VIVAnews

VIVAnews - Kisruh yang melanda PSSI tak juga mereda. Meski FIFA telah membekukan kepemimpinan Nurdin Halid di PSSI, permasalahan justru memasuki babak baru berpotensi mematikan sepakbola nasional.

Menginspirasi Generasi Baru, Fashion Crafty Jakarta Hadirkan Kolaborasi Fashion Photos Project 5

Keputusan FIFA membentuk Komite Normalisasi seharusnya menjadi angin segar bagi reformasi PSSI. Namun ketidakpuasan kubu Geroge Toisuta dan Arifin Panigoro justru membawa kisruh baru di  tubuh PSSI.

Berbagai manuver dilakukan oleh Kelompok 78 untuk meloloskan Toisutta dan Panigoro. Namun FIFA lewat suratnya kepada Komite Normalisasi tetap pada pendiriannya, yakni melarang keduanya untuk maju pada bursa pemilihan.

Kekecewaan Kelompok 78 semakin lama semakin tak terkendali. Beragam komentar miring dilontarkan perwakilannya untuk menyerang kredibilitas Agum Gumelar selaku Ketua KN. Kelompok 78 bahkan mengancam akan melengserkan Agum dari jabatannya, pada Kongres 20 Mei nanti.

Kubu 03 Bantah Pemilu Ulang Hambat Pelantikan Presiden Terpilih: Alasan Mengada-ada

KN tak mau kalah. Merasa tak sejalan dengan beberapa anggotanya, Agum memutuskan untuk melakukan reshuffle kabinet. Usulan ini telah mendapat persetujuan dari FIFA. Lima anggota Komite Normalisasi yang merupakan bagian dari Kelompok 78 didepak dan digantikan dengan anggota baru.

Drama ini semakin mendebarkan, saat Komite Banding Pemilihan yang dikuasai oleh Kelompok 78 justru meloloskan Arifin dan George. Sikap ini bertentangan dengan instruksi FIFA yang melarang keduanya melakukan banding. Indonesia pun kini dibayang-bayangi sanksi pembekuan dari FIFA.

Berikut Babak per Babak Kisruh PSSI Jilid II

1 April  2011
FIFA memutuskan pembentukan Komite Normalisasi untuk mengambil alih kepengurusan Nurdin Halid di PSSI. Keputusan ini dipublikasikan di situs resmi FIFA pada tanggal 4 April. Komite ini dipimpin oleh Agum Gumelar dan dibantu tujuh anggota, yakni Djoko Drijono (CEO BLI), Hadi Rudiatmo (Ketua Persis Solo), Sukawi Sutarip (Ketua Pengprov PSSI Jawa Tengah), Siti Nuzanah (Direktur Arema), Samsul Ashar (Ketua Persik Kediri), H. Satim Sofyan (Ketua Pengprov PSSI Banten), Dityo Pramono (Ketua PSPS Pekanbaru). Lima nama terakhir merupakan anggota Kelompok 78.

FIFA juga melarang empat nama yakni, Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisuta untuk maju pada pemilihan pengurus PSSI,

Tugas Komite Normalisasi :
- Mengatur pelaksanaan pemilihan pengurus baru PSSI periode 2011-2015 paling lambat 21 Mei.
- Menempatkan Liga Primer Indonesia di bawah kendali PSSI atau membubarkannya.
- Menjalankan tugas keseharian PSSI.

Profil Sandra Dewi, Artis Cantik yang Suaminya Terjerat Kasus Korupsi

11 April 2011
Komite Normalisasi bertemu dengan pemilik suara PSSI yang mayoritas dihadiri oleh Kelompok 78. Kedua pihak sepakat untuk menggelar Pra Kongres pada 14 April 2011.

12 April 2011

Pendaftaran bakal calon ketua umum PSSI, wakil ketua umum PSSI, dan anggota komite exco PSSI periode 2011-2015 resmi dibuka.

14 April 2011
Pertemuan dengan pemilik suara di Hotel Sultan, Jakarta berubah jadi Kongres PSSI. Selain membentuk Komite Pemilihan, Kongres 'dadakan' ini juga membentuk Komite Banding Pemilihan.

19 April 2011
Ketua Komite Normalisasi bertolak ke Zurich, Swiss menemui Presiden FIFA, Sepp Blatter. Dalam pertemuan ini, Agum melaporkan hasil pertemuan dengan pemilik suara pada 14 April 2011. Agum juga berusaha melobi FIFA agar tiga kandidat, Arifin Panigoro, George Toisuta, dan Nirwan Bakrie diizinkan mengikuti pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015.

21 April 2011

FIFA mengirim surat kepada Komite Normalisasi. Dalam suratnya, FIFA menegaskan agar Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisutta tidak diperkenankan maju pada bursa pemilihan PSSI. FIFA juga tidak mengakui Komite Pemilihan yang dibentuk pada pertemuan 14 April 2011. Sedangkan Komite Banding yang terdiri atas Umuh Muchtar, Ahmad Riyadh dan Rio Danamore tetap diperkanankan menjalankan tugasnya. Keputusan kini langsung menuai protes dari kubu George Toisutta dan Arifin Panigoro.

 23 April 2011
Pendaftaran bakal calon ketua umum PSSI, wakil ketua umum PSSI, dan anggota komite exco PSSI periode 2011-2015 resmi ditutup. Meski dilarang FIFA, kubu George dan Arifin tetap menyerahkan berkas pendaftarannya ke sekretariat PSSI.

29 April 2011

Komite Normalisasi yang juga berfungsi sebagai Komite Pemilihan mengumumkan hasil verifikasi terhadap bakal calon pengurus PSSI 2011-2015. Komite Normalisasi menolak memverifikasi berkas pendaftaran George Toisutta dan Arifin Panigoro.

3 Mei 2011

Pendukung George Toisutta dan Arifin Panigoro menggelar demonstrasi di depan kantor KONI. Mereka memprotes keputusan Komite Normalisasi yang menolak pencalonan kedua kandidat tersebut.

5 Mei 2011

Ketua Komite Banding Pemilihan, Ahmad Riyadh mengaku telah menerima berkas banding George Toisutta dan Arifin Panigoro. Pihaknya berniat memprosesnya bersama berkas lainnya mulai 9 Mei 2011.

6 Mei 2011

FIFA melarang George Toisutta dan Arifin Panigoro mengajukan banding. FIFA bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia bila tetap memproses banding kedua kandidat tersebut.

9 Mei 2011

Kelompok 78 yang diwakili Wisnu Wardana, Usman Fakaubun, Hadiyandra, Imron Abdul Fatah, dan Sarluhut Napitupulu meminta Agum Gumelar mundur dari jabatannya sebagai ketua Komite Normalisasi. Mereka juga mengancam mengubah Kongres PSSI 20 Mei 2011 menjadi ajang untuk melengserkan Agum.

12 Mei 2011

-Komite Banding Pemilihan akhirnya mengabulkan banding George Toisutta dan Arifin Panigoro. Keduanya dianggap boleh mencalonkan diri saat Kongres PSSI pada 20 Mei 2011.

-FIFA menyetujui usulan reshuffle Komite Normalisasi. FIFA akhirnya mengganti lima annggota Komite Normalisasi, yakni Sukawi Sutarip (Pengprov PSSI Jawa Tengah), Siti Nuzanah (Arema), Samsul Ashar (Persik Kediri), Satim Sofyan (Pengprov PSSI Banten) dan Dityo Pramono (PSPS Pekanbaru). Mereka digantikan oleh Rendra Krisna (Presiden Kehormatan Arema FC), Sumaryoto (mantan Ketua Pengprov PSSI Jawa Tengah), Baryadi (Ketua Pengprov PSSI Sumatera Selatan) dan Sinyo Aliandoe (mantan pelatih timnas Indonesia).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya