- ANTARA/M Risyal Hidayat
VIVAbola - Pihak kepolisian untuk sementara tidak akan mengeluarkan izin bagi Persebaya menggelar pertandingan di Surabaya. Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf berharap suporter Bajul Ijo atau akrab disebut bonek bersedia mematuhi dan menerimanya.
"Semua harus menerima keputusan itu. Mau bagaimana lagi, polisi sudah memberikan keputusan dan semua harus mematuhinya," kata Syaifullah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa 5 Juni 2012.
Gus Ipul--sapaan akrabnya, meminta semua pihak mau mengevaluasi dan merenung atas peristiwa yang terjadi Minggu lalu. Ia tidak ingin kejadian serupa timbul lagi dan merembet ke daerah lain.
Seperti diketahui, seorang suporter Persebaya 1927, Purwo Adi Utomo tewas saat terjadi kerusuhan di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Minggu, 3 Juni 2012. Purwo merupakan salah seorang pendukung Bajul Ijo yang hadir menyaksikan timnya berlaga lawan Persija dalam lanjutan Indonesia Premier League (IPL) 2011-12.
Akibat kejadian ini, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Tri Maryanto memutuskan untuk mencabut izin pertandingan Persebaya bermain di Surabaya dalam kompetisi apapun hingga batas waktu yang belum ditentukan. Tidak itu saja, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menyatakan tidak boleh ada pertandingan apapun di Stadion Gelora 10 Nopember. Selain untuk mengantisipasi kejadian serupa, stadion yang termasuk bangunan bersejarah tersebut juga akan direnovasi.
Gus Ipul menambahkan Jatim merupakan basis sepak bola nasional dan memiliki pendukung yang sangat luar biasa. Selain dikenal kreatif dan fanatik, pendukung tim di Jatim sangat banyak.
Karena itu pihaknya minta semua pendukung tim-tim di Jatim memberikan dukungan secara rasional dan tidak bertindak di luar kontrol, salah satunya dengan bentrok dan merusak.
"Kami sudah sering berkomunikasi dengan elemen suporter di Jatim. Tapi yang namanya suporter kan banyak dan tidak samua diwadahi dalam sebuah elemen. Sehingga kami hanya bisa memberikan penyadaran ke masyarakat," beber Gus Ipul.
Bonek 'Sulap' Stadion di Jakarta Bak Markas Sendiri
Mereka berorasi dan bernyanyi yel-yel Persebaya.
