Kepada Situs FIFA, Bepe Ungkap Mimpi Besarnya

Bambang Pamungkas Lakukan Pemanasan
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAbola - Pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas merupakan salah seorang legenda hidup sepak bola Indonesia. Striker yang akrab disapa Bepe ini merupakan pemain dengan caps dan juga pencetak gol terbanyak bersama timnas. Dari 83 kali membela tim Merah Putih, jebolan diklat Salatiga itu telah mencetak 37 gol.

Sederet prestasi yang melekat pada Bepe juga membuatnya menjadi sosok yang sangat populer di Indonesia. Di dunia twitter, akun Bepe memiliki hampir 3 juta pengikut. Bepe kini telah menjelma menjadi salah satu ikon bagi generasi muda di Indonesia saat ini.

Meski demikian, Bepe ternyata masih menyimpan sebuah mimpi yang belum kesampaian. Kepada situs resmi FIFA yang Bepe mengungkap harapan terbesarnya tersebut. Bepe juga bercerita mengenai proses yang dijalani sebelum menjadi pemain terkenal di Indonesia.

"Awalnya tidak pernah terbesit di pikiran saya untuk menjadi pemain sepak bola. Mimpi saya awalnya adalah ingin menjadi seorang guru," kata Bepe kepada FIFA.com. "Saat ulang tahun ke-8, ayah saya memberikan saya sepasang sepatu bola, dan sejak itu saya pun bercita-cita ingin menjadi pemain sepak bola," bebernya.

Seperti diketahui, Bepe kemudian bergabung dengan diklat Salatiga. Penampilannya yang cemerlang membuat karirnya terus meningkat. Pada tahun 1999, Bepe lalu mengawali karir profesionalnya bersama Persija Jakarta. Di musim pertamanya, Bepe langsung jadi top scorer dengan mencetak 20 gol dari 30 laga.

"Saat itu sangat termotivasi membuktikan bahwa saya layak untuk bersaing dengan semua striker top di Indonesia," kata Bepe menjelaskan kunci suksesnya saat itu. "Di sisi lain, pemain bertahan lawan mungkin belum terbiasa dengan gaya bermain saya sehingga menyulitkan mereka untuk menghadapi saya," lanjut Bepe.

Tak hanya merambah klub lokal, Bepe juga sempat mencoba bergabung dengan tim-tim Eropa. Setelah menjalani latihan bersama klub Borussia Monchengladbach dan Cologne, Bepe sempat bergabung dengan tim divisi III Belanda, EHD Norad. Meski tidak bertahan lama, namun Bepe mengaku mendapat pelajaran berharga di sana.

"Waktu yang saya habiskan di Holland adalah momen paling penting dalam karir saya. Di sana, saya belajar banyak mengenai bagaimana hidup sebagai pemain sepak bola profesional," ungkap Bepe.

Setelah dari Belanda, Bepe kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Persija dan berhasil merebut trofi Liga Indonesia 2005. Ayah tiga anak ini kemudian bergabung dengan tim manca negara. Kali ini, Bepe memperkuat klub asal Malaysia, Selangor dan berhasil mempersembahkan treble winner bagi tim Negeri Jiran itu.

"2005/06 merupakan musim terbaik saya. Saya mencetak 41 gol dari 43 laga di semua kompetisi dan memenangkan 3 trofi. Dan yang tak kalah pentingnya, saya tidak pernah mendapat kartu kuning ataupun merah dan tak pernah cedera di setiap pertandingan. Itu adalah musim yang luar biasa bagi saya," ujar ayah tiga anak itu.

Bepe kembali ke Persija 2007 lalu. Tiga tahun kemudian, dia sempat menjalani trial di tim asal Selandia Baru, Wellington Phoenix. Namun cuaca yang tak bersahabat membuat Bepe berpikir dua kali untuk melanjutkan karir di sana. "Mungkin akan lebih memungkinkan bagi saya untuk bermain di Asia tenggara," katanya. 

Karir Bepe bersama timnas dimulai tak lama setelah dia menandatangani kontrak dengan Persija 1999 lalu. Saat itu usianya baru 18 tahun. Berstatus sebagai pemain debutan, Bepe berhasil mencetak gol saat timnas beruji coba lawan Lithuania 2 Juni 1999. Sejak saat itu popularitas Bepe kian menanjak dari hari ke hari.

"Masa itu sangat berat," ungkap Bepe.

"Orang-orang mulai mengenal dan membicarakan apapun tentang saya. Itu momen penting bagi karir saya karena jika saya tidak bisa mengontrol diri, maka saya akan menjadi besar kepala. Saya mencoba untuk tetap fokus, sebab saya berpikir ini baru awal dan saya masih memiliki perjalanan jauh ke depannya," kata Bepe.

Perjalanan Bepe bersama timnas pun terus menanjak. Suami dari Tribuana Tungga Dewi itu telah mencatat rekor caps dan pencetak gol terbanyak. Meski demikian, Bepe masih menyimpan ambisi yang belum kesampaian, yakni gelar juara bagi Tim Merah Putih.

"Rekor-rekor itu tidak ada artinya tanpa trofi yang bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia," katanya. "Sebuah gelar penting bagi Indonesia akan membuat akhir karir saya sempurna. Mempersembahkan gelar sebelum saya pensiun adalah target saya."

Secercah Harapan di Balik Raihan Satu Poin Persija
Pemain Persija Jakarta

Hanya Cetak 7 Gol dari 14 Laga, Apa Solusi Persija?

Krisis gol di TSC berbuah bencana bagi Persija.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016