Profil Pelatih Barca, Kalah dari Milan Kalah dari Madrid

Pelatih interm Barcelona, Jordi Roura
Sumber :
  • MARCA
VIVAbola
Barcelona Masih Mau Beli Striker Walau Sudah Ada MSN
- Nama Jordi Roura menyeruak ke permukaan. Posisi asisten pelatih Barcelona itu menjadi bulan-bulanan karena dinilai gagal memaksimalkan potensi Lionel Messi dan kawan-kawan. Siapa sosok Roura sebenarnya?

Barcelona Tak Panik Usai Dibantai Liverpool

Nama Roura mulai dikenal publik setelah dirinya dipercaya mengisi posisi pelatih, Tito Vilanova. Sang
Liverpool Gilas Barcelona di Wembley
entrenador harus absen dari pinggir lapangan karena menjalani proses pemulihan kanker getah bening yang dideritanya di New York, Amerika Serikat.

Roura diprediksi akan memimpin Barca hanya selama enam sampai 10 pekan. Namun, ternyata waktu itu dilewatinya dengan penuh cobaan. Total, Barca menelan 9 kemenangan, tiga hasil imbang dan harus menelan tiga kekalahan dalam 15 laga di seluruh ajang.


Real Sociedad yang pertama kali sukses mengalahkan Barcelona sekaligus memberikan kekalahan pertama di pentas La Liga pada 19 Januari 2013. Sempat unggul 2-0, Barca akhirnya gigit jari setelah kalah 2-3.


Kekalahan berikutnya hadir saat Barcelona tampil di 16 besar Liga Champions kontra AC Milan. Pada laga leg pertama, 20 Februari 2013, lalu,
Blaugrana
secara mengejutkan takluk dua gol tanpa balas di San Siro. Barca pun terancam tersingkir cepat di kompetisi Eropa.


Dan yang paling anyar adalah kekalahan memalukan di Camp Nou oleh rival abadi mereka, Real Madrid. Pada leg kedua semifinal Copa Del Rey yang digelar Rabu dini hari WIB kemarin, Barca harus rela dilumat 1-3 dan harus mengubur impiannya mempertahankan gelar juara Copa Del Rey.


Kekalahan-kekalahan ini berbuah pertanyaan pada kredibilitas Roura di belakang papan strategi Barcelona. Memiliki skuad yang diisi oleh pemain macam Messi, Xavi, Andres Iniesta sampai Sergio Busquets, penampilan pasukan Katalan jauh dari kata memuaskan.


Lini belakang Barca amat mudah kebobolan. Gerard Pique harus rela melihat gawangnya selalu bobol dalam 10 laga terakhir. Sedangkan lini penggedor, terlihat amat kesulitan saat menghadapi permainan tim besar dengan bek-bek berpengalaman.


Mentoknya permainan Barca amat terlihat pada laga melawan Milan dan Madrid. Meski sedang tertinggal, tak terlihat perubahan signifikan yang dilakukan Roura pada paruh kedua. Pemain-pemain Barcelona tampak mati kutu menghadapi solidnya pertahanan yang diterapkan lawan.


Jika menilik dari sejarah Roura di bangku pelatih ternyata memang tidak spesial, bahkan bisa disebut kurang impresif.


Roura Tak Pernah Mengangkat Prestasi Timnya

Hubungan Roura dengan Barca sebenarnya sudah mulai terjalin sejak musim panas 1982. Kala itu, Roura yang masih berusia 15 tahun bergabung dengan akademi La Masia. Ia sukses menembus dan tampil di tim utama Barca pada 1988. Sayang, cedera lutut membuatnya gagal bersinar.


Setelah pensiun pada Juni 1994, Roura akhirnya mencoba peruntungan sebagai pelatih dua tahun kemudian. Pria 45 tahun itu memulai karir pelatihnya menjadi salah satu asisten Carles Rexach saat membesut klub Jepang, Yokohama Flugels.


Namun, karirnya di J-League hanya bertahan dua musim. Satu gelar Piala Kaisar berhasil Roura persembahkan untuk Flugels di penghujung karirnya di Jepang. Setelah itu, Roura lama absen sebagai pelatih setelah menjadi direktur di salah satu klub Spanyol, Terrassa FC.


Roura kembali membesut tim pada 2007/08 saat dipercaya menukangi klub divisi tiga, CE L'Hospitalet. Namun, karirnya gagal total setelah dipecat pada penghujung musim karena klubnya terdegradasi.


Gagal menjadi pelatih, Roura akhirnya memilih menjadi staf teknik Barcelona saat mulainya era Pep Guardiola tahun 2009 lalu. Ia menjadi sosok penting selama tiga tahun dalam menganalisa kekuatan lawan.


Setelah mundurnya Guardiola dari kursi pelatih dan promosinya Vilanova, Roura pun ikut mendapatkan promosi ke posisi asisten pelatih, yang ia jabat hingga saat ini.


Kemampuan Roura dalam membaca kekuatan lawan mungkin tidak perlu dipertanyakan. Namun, keahliannya dalam menerapkan strategi dan taktik sampai saat ini belum terlihat. Ini menjadi bukti, meski sebuah tim diisi oleh talenta terbaik belum tentu bisa beprestasi jika tak dipimpin oleh pelatih yang mumpuni.


Karir Roura pun dipertaruhkan pada akhir pekan ini. Pasalnya, Barca akan kembali menghadapi Madrid di lanjutan La Liga hari Sabtu, 2 Maret 2013, besok. Jika menang, posisinya bisa kembali nyaman. Namun kalau sampai kalah lagi, bisa-bisa ia mendapatkan surat pemecatan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya