Bertemunya Dua Filosofi Berbeda di Laga PSG Kontra Barca

Zlatan Ibrahimovic, David Beckham, dan para pemain PSG rayakan gol
Sumber :
  • REUTERS/Jacky Naegelen
VIVAbola -
Barcelona Masih Mau Beli Striker Walau Sudah Ada MSN
Duel Paris Saint-Germain (PSG) kontra Barcelona di leg 1 babak perempatfinal Champions League, dini hari nanti, akan menjadi duel dua tim yang memiliki filosofi berbeda dalam membangun tim. Membangun tim dengan belanja pemain-pemain top dunia ala PSG akan mencoba menantang Barca yang dibangun dari akademi mudanya, La Masia.

Ibra Ogah Berhubungan Intim Jelang Tanding

Blaugrana akan datang ke Paris dengan para pemainnya macam Victor Valdes, Jordi Alba, Gerard Pique, Sergio Busquets, Xavi, Andres Iniesta, Lionel Messi, dan kemungkinan Cristian Tello. Delapan pemain itu murni didikan La Masia.
Barcelona Tak Panik Usai Dibantai Liverpool


Di lain pihak, PSG dalam beberapa tahun ini menggeliat dengan mencoba mendatangkan para pemain bintang, terlebih setelah diakuisisi taipan Timur Tengah. Tak satupun dalam skuad inti PSG saat ini berasal dari akademi muda klub ibu kota Prancis ini.


Salvatore Sirigu, Cristophe Jallet, Thiago Silva, Alex, Maxwell, Blaise Matuidi, Marco Verratti, Lucas Moura, Javier Pastore, Ezequiel Lavezzi dan sang superstar Zlatan Ibrahimovic didatangkan dengan kucuran dana mencapai 210 juta euro. Terakhir, nama beken David Beckham juga berlabuh di PSG.


Bahkan dari nama-nama di atas, hanya Jallet dan Matuidi yang dibesarkan akademi muda klub-klub asal Prancis. Jallet didikan akademi muda Cognac dan Niort. Sedangkan Matuidi terakhir kali merasakan akademi muda Troyes, klub Ligue 2 Prancis.


Benar bahwa Barca terkadang memang tergiur untuk mendatangkan pemain bintang termasuk saat mendatangkan Ibra dari Inter Milan. Dan benar juga jika PSG juga menciptakan Mamadou Sakho sebagai alumnus akademi mudanya. Namun itu hanya sedikit penyimpangan dari filosofi yang dianut kedua tim.


Dan pertandingan dini hari nanti akan kembali menjadi ajang pembuktian dua filosofi berbeda yang diterapkan kedua tim. Maklum, selama ini filosofi Barcelona selalu menarik untuk ditantang tim-tim yang sukses membangun tim secara instan dengan mendatangkan pemain-pemain bintang. (ibk)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya