Sumber :
VIVAbola -
Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR), Daniel Darko Janackovic mengakui timnya kalah kelas dari Persipura Jayapura. Pada laga ini, PBR kalah 0-2 dari Persipura di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Minggu 14 Maret.
Menurut Darko, salah satu hal yang paling menonjol dan jadi kelebihan Persipura adalah kolektivitas dan organisasi permainan yang apik. Hal itu dimungkinkan karena Mutiara Hitam dari musim ke musim seringkali tidak banyak melakukan perombakan besar.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menurut Darko, salah satu hal yang paling menonjol dan jadi kelebihan Persipura adalah kolektivitas dan organisasi permainan yang apik. Hal itu dimungkinkan karena Mutiara Hitam dari musim ke musim seringkali tidak banyak melakukan perombakan besar.
Baca Juga :
Bomber Tajam MU Waspadai Boaz Solossa
“Itu wajar karena mereka adalah tim yang sudah terbentuk dengan matang sejak beberapa tahun yang lalu. Sementara saya tidak memiliki waktu yang panjang seperti Jacksen untuk membina tim ini,” ungkap Darko.
“Mereka tampil cukup konsisten dan fokus pada permainan sepanjang pertandingan. Itu cukup menyulitkan buat kami. Persipura terlihat cukup enjoy dalam bermain, umpan satu dua sentuhan mereka cukup baik,” tambahnya.
Terlepas dari itu, Darko mengaku cukup kecewa karena timnya kembali gagal memaksimalkan keuntungan bermain di kandang. “Saya sangat kecewa karena sepertinya tidak ada etika dalam bermain. Saya harap kedepannya pemain lebih kompak,” tegasnya.
Sementara itu, Jacksen F Tiago tetap memuji kinerja para pemain PBR. Menurutnya kemenangan Persipura tidak diraih dengan mudah karena PBR sebenarnya mampu memainkan skema permainan yang cukup menyulitkan anak asuhnya.
“PBR sebenarnya tampil bagus, hanya saja suplai bola ke Gaston (Castano) terlihat kurang dan mereka tidak memiliki organisasi pertahanan yang baik, sehingga kita bisa memanfaatkan celah tersebut. Saya juga cukup senang karena para pemain mampu bermain sesuai karakter dan tidak terbawa ritme permainan lawan,” kata Jacksen.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Itu wajar karena mereka adalah tim yang sudah terbentuk dengan matang sejak beberapa tahun yang lalu. Sementara saya tidak memiliki waktu yang panjang seperti Jacksen untuk membina tim ini,” ungkap Darko.
