PSSI Minta LPIS Tuntaskan Kompetisi IPL

Para Anggota Exco Kembali ke PSSI
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAbola
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
- Ketua Komite Bidang Kompetisi PSSI, Erwin Dwi Budiawan, berharap PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) terus menjalankan kompetisi IPL hingga selesai musim ini. Pasalnya, hal itu merupakan keputusan Kongres Luar Biasa PSSI, 17 Maret lalu.

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Erwin menegaskan, PSSI telah memanggil PT LPIS untuk melakukan evaluasi terhadap kompetisi IPL, 11 April 2013 lalu. Hal tersebut sesuai dengan keputusan rapat Komite Eksekutif (Exco) di Surabaya awal April 2013.
TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan


"Namun setelah ditunggu hingga sore hari, mereka tidak hadir. Kami ingin mendengar pemaparan sekaligus mengevaluasi kinerja operator kompetisi. Jadi kami belum tahu program mereka ke depan," kata Erwin kepada
VIVAbola
, Rabu 24 April 2013.


Erwin menegaskan PT LPIS harus menyelesaikan kompetisi IPL. "Semestinya, IPL bisa selesai. Karena musim depan ada unifikasi liga di mana empat tim teratas IPL akan ikut dalam kompetisi tertinggi dengan syarat tim tersebut tidak mengalami dualisme," ujar Erwin.


"Hanya keputusan Kongres yang bisa menentukan kelanjutan IPL bila kompetisi itu berhenti di tengah jalan. Sebab, keputusan IPL harus menyelesaikan kompetisi musim ini sesuai keputusan KLB 17 Maret 2013. Bila IPL berhenti sebelum Kongres Tahunan pada 7 Juni 2013, mungkin bisa segera diambil keputusan," ucapnya.


PSSI dipastikan Erwin tidak memiliki tanggung jawab untuk mendanai kompetisi IPL menyusul kesulitan dana PT LPIS untuk memutar kompetisi. "Itu ditanggung penuh PT LPIS. Karena, mereka independen termasuk mencari sponsor sendiri. PSSI tidak membantu mencarikan dana. Begitu juga dengan ISL. Tanggung jawab ada di PT Liga Indonesia," kata Erwin.


"Mengenai kondisi terakhir di IPL, saya masih harus mendengar perkembangan dari PT LPIS. Mengenai seringnya tim yang menang
Walk Out
, maka kompetisi itu jelas menjadi tidak sehat," ujarnya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya