Sumber :
- ANTARA/Ari Bowo Sucipto
VIVAbola
– Arema Indonesia akan melepas sembilan pemain pada bursa transfer tengah musim ini. Pasalnya, mereka dinilai kurang bisa bersaing ditengah gemuknya skuad "Singo Edan" saat ini.
Hal ini diakui oleh manajer Arema, Rudi Widodo. Menurutnya, pemain-pemain yang bakal didepak adalah Reza Mustofa , Qiscil Gandrumini, Djoko Sasongko, Akhmad Alfarizi, Gilang Ginarsa, Yericho Cristianto, Beny Wahyudi dan I Gede Sukadana. Nama pemain pilar asal Singapura, M. Ridhuan, pun ikut terancam dilepas.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
Hal ini diakui oleh manajer Arema, Rudi Widodo. Menurutnya, pemain-pemain yang bakal didepak adalah Reza Mustofa , Qiscil Gandrumini, Djoko Sasongko, Akhmad Alfarizi, Gilang Ginarsa, Yericho Cristianto, Beny Wahyudi dan I Gede Sukadana. Nama pemain pilar asal Singapura, M. Ridhuan, pun ikut terancam dilepas.
”Mereka bukannya bermain kurang bagus tetapi kompetisi antar pemain yang menjadi pemicu. Ini karena tingginya persaingan antara pemain,” ujar Rudi menjelaskan.
Karena masih terikat kontrak jangka panjang (kebanyak pemain Arema dikontrak 2-3 tahun), maka Arema kemungkinan akan meminjamkan pemain-pemainnya ini. Persija Jakarta, Persepam Madura United, Persegres Gresik United, dan Persiba Balikpapan dikabarkan sudah memiliki target masing-masing.
Di sisi lain, Arema juga berencana mendatangkan seorang playmaker anyar pada bursa transfer ini. Pemain Timnas Lebanon, Haitham Faour, saat ini sedang gencar didekati oleh manajemen Arema dengan terus berkomunikasi dengan agennya. Sayang, langkah transfer ini masih terganjal kasus yang mendera Timnas Lebanon.
"Saat ini semua pemain timnas Lebanon masih jalani pemeriksaan FIFA. Karena mereka diduga terjerat kasus suap saat prtandingan pra piala dunia,” katanya.
“Kalau akhirnya FIFA menjatuhkan sanksi kepada Lebanon, peluang Haitam untuk datang tertutup,” lanjut Rudy menjelaskan prihal kondisi pemain 23 tahun itu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
”Mereka bukannya bermain kurang bagus tetapi kompetisi antar pemain yang menjadi pemicu. Ini karena tingginya persaingan antara pemain,” ujar Rudi menjelaskan.
